Medan – Ikatan Pelajar Al Washliyah ( IPA ) merupakan salah satu organisasi bahagian Al Jam’iyatul Washliyah yang didirikan pada 30 November 1953. Pada 2020 ini IPA memasuki usia 67 Tahun. Secara hitungan dunia, usia 67 Tahun masuk kategori usia tua yang seharusnya sudah cukup matang dan piawai dalam memainkan perannya untuk kemajuan agama dan bangsa.
IPA sejak berdiri sampai saat ini termasuk salah satu organisasi bahagian yang bertugas melahirkan kader-kader militan Al Washliyah yang berintegritas tinggi, berdedikasi dan berinovatif yang cukup luas. Tak ayal sampai dengan detik ini telah banyak tokoh-tokoh penting dalam pemerintahan, legislatif, yudikatif, ulama dan akadimisi yang lahir dari Ikatan Pelajar Al Washliyah.
Sangat disayangkan bila ke depan organisasi yang cukup tua ini tidak mampu lagi menciptakan pemimpin di masa depan yang berkharakter dan akhlakul karimah yang tinggi. Saat ini terlihat begitu banyak kader IPA yang mulai terlibat poliktis praktis yang syarat kepentingan serta mulai adanya kesenjangan antar kelompok sesama kader.
Untuk itu Muhammad Rahmat mantan Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Al Washliyah Kota Medan dan Sekretaris Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah Sumatera Utara yang merupakan salah seorang kader Ikatan Pelajar Al Washliyah asal Medan ini merasa terpanggil untuk mengembalikan IPA pada khittah perjuangannya. Hal ini diungkapkan Muhammad Rahmat saat berbincang santai Medan pada Sabtu, 19/12/2020.
“IPA dulu besar dan sangat diperhitungkan, namun tampaknya saat ini IPA bukan lagi diperhitungkan namun hanya di hitung-hitung saja, untuk itu sebagai kader saya atas nama pribadi menyatakan kesiapan untuk mengembalikan kejayaan ipa seperti dulu,” kata Rahmat.
Menurutnya, keberagaman latar belakang yang ada pada kader-kader IPA saat ini seharusnya bisa menjadikan IPA semakin kuat dan berjaya dengan menggunakan konsep saling menutupi antara satu dengan yang lain dan bukan malah berkompetisi untuk saling menjatuhkan sesama kader karena sebuah kepentingan semu.
“Untuk itu, saya akan menjadi barisan terdepan menggalang sahabat-sahabat kader IPA yang berada di seluruh Indonesia untuk membuat IPA lebih bermartabat agar tercipta pemimpin bijaksana yang lahir dari seorang pelajar yang berwawasan agamis serta berintelektual tinggi,” ungkap mantan Sekretaris PW Ikatan Pelajar Al Washliyah Provinsi Sumatera Utara tersebut.
Masih Menurut pria bertubuh tambun yang berprofesi sebagai dosen muda dan Direktur Utama CV. Ratufa Ahzavani Barayak yang bergerak dibidang pengadaan, jasa dan advertising ini, dirinya meyakini bahwa bila semua kader bersatu maka dalam waktu dekat kejayaan IPA akan bisa kembali diraih, sebab ia yakin betul bahwa berjuang tak mungkin sendiri.
Tak tanggung-tanggung, Rahmat yang mengaku masih memiliki komunikasi bagus dengan para Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar A Washliyah yang ada di Sumatera Utara ini juga menyatakan kesiapan menjadi agen perubahan di tubuh IPA dengan catatan bila konstituen menghendaki.
(rilis/mrl)