BerandaDunia islamUsia Pubertas

Usia Pubertas

Oleh: Tgk. Abdul Hamid Usman

DIBERI gelar kepada para remaja di usia 14-20 tahun sebagai Usia Pubertas, sebuah penamaan yang diambil dari psikolog barat dan diterima disebagain cendikiawan muslim. Usia pubertas sering dianalogikan dengan usia belum terarah, emosional tidak stabil dan lain sebagainya. Dalam pandangan Islam hal tersebut tidaklah benar, usia remaja adalah usia masa-masa keemasan untuk berjuang untuk menatap hari esok yang lebih baik.

1. Abdurrahman An Nashir, usia 21 tahun.

Zaman Abdurrahman adalah masa keemasan bagi Negeri Andalusia, Spanyol. Kepemimpinan Abdurrahman menjadikan Andalusia menjadi negara yang sangat maju di kawasan Eropa, dalam ilmu pengetahuan dan peradaban, membuat pemimpin Negara Eropa takjub, Andalusia menjadi contoh bagi banyak negara dan disegani.

2. Muhammad Al Fatih, usia 22 tahun.

Diusia ini Al Fatih menaklukkan Konstantinopel pusat pemerintahan Bizantium, Romawi. Muhammad Al Fatih menjadi tokoh yang disegani, dan dijuluki sebagai tokoh penakluk.

3. Usmah bin Zaid, usia18 tahun

Pemimpin tentara muslim di tengah para Sahabat Nabi Saw, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab ra. Beliau memimpin tentara yang sangat tangguh, disegani oleh para pemimpin Romawi dan Parsi.

4. Muhammad Al Qasim, usia 17 tahun

Dalam usia remaja beliau telah sukses menaklukkan benua India, dan beliau dinobatkan sebagai pemimpin militer yang sukses dan sangat disegani.

5. Saad bin Abi Waqqash, usia 17 tahun.

Diusia remaja, beliau telah berhasil meluncurkan senjata kepada musuh umat Islam tepat memenuhi sasaran. Beliau termasuk yang termuda dari enam orang anggota majlis syura, beliau sangat cerdas dan sering mendapat uangkapan kemuliaan dari baginda Nabi Saw.

6. Arqam bin Bani Arqam, usia 16 tahun.

Diusia yang sangat muda, beliau menjadikan rumahnya sebagai pusat kegiatan dakwah Nabi Saw. Dari rumah ini kemudia banyak orang memeluk Islam, dari rumah ini juga Nabi Saw mendidik para sahabat untuk mengukuhkan tauhid dalam hidup dan kehidupan.

7. Thalhah bin Ubaidillah, usia 16 tahun.

Diusia ini, Thalhah digelar sebagai orang terbaik dalam Islam. Ketika Perang Uhud, beliau berbaiat kepada Nabi Saw untuk siap mati syahid. Baliau melindungi Rasulullah Saw dari serangan orang-orang kafir dengan sekuat tenaganya. Karena kegigihan beliau berjuang, tangan beliau terkena panah, dia berusaha mencabut anak panah tersebut dan mengobati lukanya sendiri, tidak pernah mengeluh dan selalu siap berjuang dengan baginda Nabi Saw.

8. Zubair bin Awwam, usia 15 tahun.

Diusia ini, Zubair orang pertama menembakkan senjatanya kepada musuh. Beliau sangat cerdas dan diangkat menjadi negosiator baginda Nabi Saw dalam kaitannya dengan diplomatik.

9. Amru bin Kulstum, usia 15 tahun.

Diusia ini, Amru menjadi peredam keganasan bani Staklab. Karena kerasnya kehidupan Bani Staklab, orang memberi gelar dengan: “Kalau Islam tidak diturunkan Allah, niscaya bani Staklab akan memakan manusia yang hidup didunia ini”.

10. Muaz bin Amru bin Jamuh, usia 13 tahun dan Muawwaz bin Afra, usia 14 tahun.

Kedua remaja ini bermental baja. Keduanya mebunuh Abu Jahal ketika Perang Badar berkecamuk tahun kedua hijriyah. Abu Jahal adalah pemimpin kaum musyrik Makkah yang berusaha membunuh baginda Nabi Saw.

11. Zaid bin Stabit, usia 13 tahun.

Di usia ini Zaid dipercaya sebagai pencatat wahyu yang diturunkan oleh Allah Swt kepada baginda Nabi Saw. Beliau belajar Bahasa Siryani dan Yahudi hanya 17 malam. Beliau menjadi penterjemah bahasa asing baginda Nabi Saw. Beliau juga berperan besar mengumpulkan Alquran.

12. Atab bin Asid, usia 18 tahun.

Diusia yang sangat muda, beliau dipercaya oleh baginda Nabi Saw untuk memimpin Makkah

13. Imam Malik bin Anas, usia 17 tahun.

Imam Malik dikenal dengan Imam Darul Hijrah, karena tempat beliau di Madinah Al Munawwarah, tempat hijrahnya baginda Nabi Saw. Di usia 17 tahun Imam Malik sudah menjadi ulama besar, dia sudah diberi izin untuk memberi fatwa. Suatu hari Imam Malik bercerita; “Aku tidak memberi fatwa kecuali disaksikan oleh 70 ulama Madinah”. Imam Malik pengarang kitab Al Muwaththa’ (( الموطا dan guru Imam Syafi’i rahimahullah.

Mari kita hilangkan kata pubertas sebagai usia instabilitas dalam berbuat dan berfikir. Jadikanlah usia remaja sebagai usia berkarir dan bekerja untuk hari esok. Sesungguhnya para sahabat Nabi Saw telah memberi tauladan kepada kita, usia remaja adalah usia emas menuju karir yang indah, diridhai oleh Allah Swt.[]

والله اعلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

*Penulis adalah Pengurus Dewan Fatwa Al Washliyah.

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille