BerandaOpiniMenyongsong Muktamar Al Washliyah Ke XXII Tahun 2020 (Bag. 4)

Menyongsong Muktamar Al Washliyah Ke XXII Tahun 2020 (Bag. 4)

Oleh: Abdul Mun’im Ritonga

Siapa Pemimpin yang Kita Cari?

SEORANG pemimpin Al Washliyah diharapkan mampu melihat Al Washliyah masa lalu agar tidak melupakan sejarah, dengan demikian dapat mempertahankan nilai-nilai budaya dan akhlak yang baik yang sudah dibangun dan diharmonisasikan dengan zaman kini dan mendatang.

Pemimpin yang dapat mempertahankan nilai-nilai yang baik sebagai ciri Al Washliyah yang pernah dicontohkan oleh para ulama Al Washliyah terdahulu, dapat menghormati dan menghargai para sesepuh dan tidak melupakan jasa para senior pendahulunya.

Pemimpin yang dapat melihat perjuangan masa kini sebagai suatu realita dalam kehidupan, suatu zaman milenial yang smart, dengan perkembangan industri 4.0, dapat melihat kondisi nyata Al Washliyah yang sedang dihadapi oleh warganya.

Apa yang sudah baik dari karya orang-orang terdahulu yang telah dihasilkan, dapat diteruskan. Terhadap hal-hal yang tidak baik, dapat diperbaiki. Dengan demikian, diharapkan agar organisasi Al Washliyah tetap dapat dipertahankan eksistensinya secara estafet dan berkesinambungan serta dapat berjalan secara harmonis, dilakukan aktifitasnya secara bersama-sama jamaah dengan semangat jihad yang tinggi.

Diharapkan tampil Pemimpin yang mampu melihat perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi pada masa mendatang. Perkembangan yang sangat cepat membuat berbagai perubahan dengan cepat.

Dapat mengantisipasi suatu keadaan dimana ada hal -hal yang segera hilang karena adanya temuan baru yang lebih praktis. Dengan demikian, organisasi Al Washliyah dan orang-orangnya tidak ketinggalan dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi baru, sehingga dapat menyesuaikan diri bergerak semakin cepat, efisien dan efektif.

Secara internal, dicari pemimpin yang kuat fisik dan mentalnya. Dapat tampil mewarnai dan menjadi pemegang kendali ke mana arah perjalanan Al Washliyah dibawa menjelang usianya mencapai satu abad (100 tahun) yang jatuh pada tahun 2030.

Secara external, dicari pemimpin yang dapat menggerakkan dan membawa organisasi ke arah yang lebih baik, dikenal secara luas oleh masyarakat di Indonesia dan dunia, dapat ikut serta tampil diberbagai forum ilmiah, merespon dengan aktif dan cermat apa yang sedang terjadi pada saat ini.

Pemimpin yang dapat mengerakkan aktifitas yang sedang hidup dan diperjuangkan oleh masyarakat Islam Indonesia dan dunia, seperti peduli terhadap produk halal, ekonomi dan keuangan berbasis syariah, mendukung Perda Syariah, melakukan pembinaan terhadap muallaf, mencegah upaya pemurtadan kaum duafa Islam, mencegah penggunaan obat terlarang, ikut mencegah terjadinya penyimpangan orientasi seksual, pelemahan terhadap eksistensi Islam, dan lainnya.

Dapat tampil dalam berbagai forum secara nasional maupun internasional di bidang agama, idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, hukum, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan bangsa dan negara serta hubungan antar bangsa. Semua itu ditujukan untuk membela kepentingan agama, bangsa dan negara.

Pada diri pemimpin yang akan tampil terletak kemampuan dan tumpuan harapan. Diharapkan dapat mengarahkan kemana organisasi Al Washliyah dibawa, menjadikan organisasi yang berprestasi, harum namanya, dirasakan kehadirannya, dapat tampil dipentas nasional dan internasional selama kepemimpinan berada ditangannya.

Status dan Peranan Pemimpin

Status pemimpin adalah sebagai penggerak. Yaitu orang yang punya kemampuan baik dalam menggerakkan orang lain secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.

Syarat utama pemimpin adalah orang yang disukai, dikenal secara dekat dengan orang yang dipimpinnya, sehingga semua merasa dekat dengannya. Pemimpin yang kuat imannya, tahan menghadapi godaan dunia berupa harta dan tahta, cukup ilmunya, gemar beribadah, peka terhadap lingkungan dan perkembangan yang sedang terjadi.

Pemimpin berperan sesuai dengan statusnya, jangan sampai pemimpin hanya menjadi simbol tapi tidak banyak berbuat sesuatu sebagaimana mestinya sebagai seorang pemimpin yang diamanahkan untuk mengelola organisasi besar.

Kalau sudah terpilih, paling tidak untuk lima tahun ke depan, pemimpin rela berkorban dalam hidupnya untuk berjuang memimpin Al Washliyah. Siap menyediakan waktu, menuangkan pemikiran, memberi perhatian secara maksimal. Jiwa dan raganya digunakan untuk berjuang dan menggerakkan kepentingan Islam dan bangsa melalui wadah Al Washliyah dalam rangka amar makruf nahi mungkar dan untuk mencari ridho Allah. Al Washliyah dijadikan ladang untuk beramal.

Masyarakat biasanya selalu meniru tingkah laku pemimpinnya. Karena itu pilih pemimpin yang dapat dipercaya, pemegang amanah yang setia, cerdik, pandai, mampu berinteraksi dengan semua lapisan masyarakat, kuat taqwanya kepada Allah, bekerja dengan cerdas dan tuntas serta menghasilkan dan dekat dengan masyarakat yang dipimpinnya.

Wallahu a’lam.[]

Penulis adalah Ketua PB Al Washliyah periode 2015-2020.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille