Oleh: Abdul Mun’im Ritonga
Siapa Pemimpin yang Kita Cari?
TULISAN ini dibuat untuk mengingatkan segenap warga Al Washliyah agar ikut serta berkontribusi menyaring dan menyiapkan calon Pemimpin terbaik di antara warga Al Washliyah untuk lima tahun ke depan. Waktunya sudah dekat. Harapannya agar dapat dicegah hal-hal negatif dalam pemilihan ketua Umum PB Al Washliyah untuk periode tahun 2020 sampai 2025.
Pemimpin bagaimana yang dicari? Perlu disiapkan saran-saran tentang kriteria calon pemimpin yang ideal untuk memimpin Al Washliyah masa kini dalam suasana terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mengubah prilaku manusia dan dalam suasana usia organisasi Al Washliyah yang sudah mendekati satu abad.
Sehebat apa kriteria pemimpin yang diinginkan, pemimpin yang memiliki kemampuan paripurna, akan dipilih pemimpin dari SDM yang ada di antara warga Al Washliyah yang siap untuk tampil memimpin Al Washliyah lima tahun ke depan.
Pilihan itu sangat tergantung kepada utusan Al Washliyah yang akan hadir yang memiliki hak suara dalam pemilihan ketua Umum pada saat Muktamar berlangsung, apakah ingin mencari pemimpin yang dinilai cukup memiliki kualitas dan kapasitas dari yang ada yang mungkin dapat dicalonkan, atau akan memilih pemimpin yang bisa memberikan sesuatu dan janji-janji bersifat pribadi.
Apa yang menjadi pilihan kita semua terpulang kepada masing-masing peserta yang punya hak suara dalam memilih pada saat Muktamar berlangsug, namun perlu diingat efek dari pilihan itu akan berdampak kepada kelanjutan perjuangan Islam dalam wadah organisasi Al Washliyah dan pemilihnya ikut bertanggungjawab dunia dan akhirat.
Apabila orang yang terpilih adalah orang yang benar dan tepat, semua warga Al Washliyah dan pihak terkait akan bersyukur dan berbahagia dapat menikmati perjalanan Al Washliyah paling tidak lima tahun ke depan. Jika salah memilih, tentu tidak banyak yang bisa diharapkn dari apa yang akan dihasilkan dari pemimpin tersebut pada periode kepemimpinan yang akan datang.
Salah satu tujuan besar diadakan Muktamar Al Washliyah adalah untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin berikutnya, tentu warga Al Wahliyah khususnya dan masyarakat pada umumnya menanti dan menginginkan terpilihnya seorang pemimpin yang dapat melihat Al Washliyah pada masa lalu, masa kini dan pada masa yang akan datang.
Pemimpin yang diharapkan dapat membangun peradaban Islam dengan melakukan tindakan perubahan kepada yang lebih baik, sesuai dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan prinsip- prinsip dasar dalam Islam dan tradisi yang baik yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Pemimpin yang dapat memahami apa yang menjadi visi organisasi, mampu menjalankan apa yang menjadi misi organisasi serta mampu menyampaikan Visi dan Misi itu kepada stakeholder (pihak-pihak yang terkait). Dengan demikian semua akan ikut serta dalam proses untuk mencapai hasil yang diinginkan, sesuai rencana yang dibuat secara tertulis dengan metodologi dan sistematika yang baik.
Pemimpin yang mempunyai niat ikhlas untuk berjihad dan berjuang di jalan Allah untuk Islam, memilih Al Washliyah sebagai wadahnya, dapat menjalankan kepemimpinannya sesuai dengan ciri Al Washliyah yang menganut faham ahlussunnah waljamaah.
Dalam kegiatan agama dapat memelihara dan mempertahankan paham Ahlussunnah Waljamaah (Sunni) seperti yang diajarkan di Madrasah dan Perguruan Tinggi Al Washliyh yaitu; dalam Aqidah berpegang kepada faham Asy’ariah, dalam Syariah bermazhab kepada imam yang empat terutama Imam Syafi’i dan dalam Akhlak atau Tasauf mengikuti faham diantaranya Imam Al Gazali.
Dalam hubungan sosial dapat membawa Al Washliyah tampil sebagai “Washilah” sesuai namanya, yaitu mampu menjembatani berbagai persoalan yang timbul dalam masyarakat, tidak merlibatkan diri dalam perseteruan sesama umat, tapi lebih memilih untuk berperan sebagai penengah dalam menghadapi perselisihan.
Dapat membangun persaudaraan sesama Islam, yang dikenal dengan “ukhuah Islamiah”. Sebagai suatu ciri khas orang Al Washliyah bila berteman dengan sesama orang Al Washliyah atau Muslim lain akan terasa rasa bersaudara.
Begitu juga dengan saudara yang lain yang tidak seiman, sebagaimana yang dilakukan Al Washliyah selama ini sudah cukup baik dalam membangun toleransi beragama. Menjaga persahabatan tanpa mengorbankan prinsip-prinsip dasar Islam yang tegas dalam mengimani dan mengamalkan aqidah, Syariah dan akhlak.
Mampu membangun hubungan baik ke dalam jajaran internal organisasi Al Washliyah, terutama dengan para aktifis organisasi bagian Al Washliyah dari kalangan kaum ibu, pemuda, pelajar, Mahasiswa, guru dan dosen, serta candikiawan. Berhubungan baik dengan Dewan Fatwa, Dewan Pertimbangan, Pimpinan Madrasah dan Perguruan Tinggi, dengan panti Asuhan, dan dapat mengamankan aset organisasi.
Dapat menjalin hubungan baik dengan pemerintah tanpa mengurangi independensi organisasi, hubungan yang sejalan dengan nilai-nilai keislaman. Pada dasarnya organisasi sosial Islam diadakan untuk ikut membantu pemerintah sebagai bentuk kontribusi masyarakat dalam membangun negara dan bangsa. Antara pemerintah dan organisasi sosial sesungguhnya saling membutuhkan.
Dapat menjalankan program organisasi, sesuai amal ittifaq Al Washliyah terutama di bidang pendidikan, dakwah dan amal sosial, dengan memperhatikan amanah yang diputuskan di dalam Muktamar.
Menjalankan kegiatan organisasi sesuai dengan aturan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Al Washliyah yang telah disepakati dan diputuskan dalam setiap Muktamar, menjalankan aturan lainnya dan mengikuti aturan pemerintah RI.
Mampu membangun hubungan baik dengan ormas-ormas Islam, dengan ormas agama lain, dengan pemerintah, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, dengan Perwakilan Negara Sahabat di Indonesia dan dengan masyarakat lainnya di dalam dan luar negeri.[]
Bersambung ….
Penulis adalah Ketua PB Al Washliyah periode 2015 – 2020.