BerandaOpiniMenyongsong Muktamar Al Washliyah Ke XXII Tahun 2020

Menyongsong Muktamar Al Washliyah Ke XXII Tahun 2020

Bagian Pertama

Oleh: Abdul Mun’im Ritonga

Bersiap Menghadapi Muktamar

MUKTAMAR Al Jam’iyatul Washliyah ke XXII/2020 sudah dekat. Tulisan ini bagian pertama dari beberapa tulisan berikut yang akan ditampilkan dalam rangka menyambut kegiatan perhelatan besar organisasi yang berdiri sejak tahun 1930 yaitu; Muktamar Al Jam’iyatul Washliyah ke XXII tahun 2020.

Tahun 2020 adalah tahun muktamar bagi Al Washliyah. Tahun di mana semua wakil-wakil dari organisasi Al Washliyah di seluruh Nusantara Indonesia dan wakil Al Washliyah di luar negeri ikut bergembira. Sebentar lagi para ulama, aktifis dan simpatisan organisasi, para tokoh dan cendikiawan, wakil dari pemerintah, akan berkumpul bersama, bertatap muka, bersilaturahim, berkenalan satu dengan lainnya serta dapat saling tukar menukar pengalaman. Untuk itu sudahkah warga Al Washliyah bersiap?

Muktamar adalah suatu bentuk pertemuan musyawarah yang terbesar dan istimewa, sebagai forum untuk mendengarkan langsung laporan pertanggungjawaban kepemimpinan Pengurus Besar Al Washliyah selama periode yang sedang berakhir selama lima tahun dan akan mengambil keputusan penting untuk langkah ke depan, paling tidak untuk jangka waktu lima tahun dan juga untuk rencana jangka panjang.

Biasanya ada tiga kelompok peserta yang hadir dalam pertemuan Muktamar Al Washliyah. Pertama peserta sebagai wakil resmi yang mendapat mandat dari utusan organisasi pusat, wilayah, daerah dan kecamatan Al Washliyah, mereka memiliki hak suara dalam forum resmi muktamar sesuai aturan yang berlaku. Kedua undangan resmi untuk hadir pada acara pembukaan dan penutupan, ketiga tidak kalah penting adalah peserta peninjau yang umumnya hadir secara mandiri karena keterbatasan kemampuan panitia untuk memberi sarananya.

Peserta peninjau ini biasanya terdiri dari para senior yang diundang maupun yang tidak diundang, meskipun mereka hadir tidak punya hak suara, namun mereka datang ingin meramaikan acara muktamar yang dulu mereka aktif. Mereka merasa bagian yang tidak terpisahkan dari keluarga besar Al Washliyah, mereka pernah berperan sebagai penggerak dan penerus perjuangan di kepengurusan Al Washliyah maupun organ bagiannya terdahulu. Di dalam diri mereka ada melekat rasa sayang dan kerinduan yang mendalam dengan saudaranya di Al Washliyah yang datang dari berbagai penjuru.

Sesuai AD dan ART Al Washliyah, kegiatan Muktamar dilakukan setiap lima tahun sekali. Muktamar ke XXI yang lalu diadakan pada bulan April 2015, di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, maka Muktamar ke XXII tahun ini jatuh temponya pada bulan April 2020.

Pengurus Besar Al Washliyah telah mulai mempersiapkan kegiatan tersebut. Sudah dilakukan pertemuan untuk membentuk panitia dan mempersiapkan segala sesuatu. Kegiatan muktamar yang dirancang adalah muktamar yang berkualitas, penuh dengan kasih sayang satu dengan lainnya dan persaudaraan, menjaga akhlaqul karimah, jauh dari silang sengketa dan permusuhan, namun tetap bersikap objektif dalam mengambil setiap keputusan.

Dengan persiapan dini, semua rencana akan dapat dipersiapkan lebih baik oleh panitia Steering Committee (SC) yang menyiapkan konsep acara baik substansi dan non substansi dan panitia Organizing Committee (OC). yang akan melaksanakan rencana tersebut secara bersama-sama.

Perlu ada dukungan moril dan materil dari semua warga Al Washliyah dan pihak yang berwenang agar acara ini sukses dalam pelaksanaannya demi untuk merawat dan mengawal perjalanan Al Washliyah.

Marilah kita ramaikan dan hidupkan semangat bermuktamar, diiringi dengan do’a dan harapan serta keikhlasan. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada panitia dan semua pihak terkait, sehingga kegiatan Muktamar ini dapat berjalan lancar dan mendapat Ridho dari Allah SWT.[]

Bersambung…

Penulis adalah Ketua PB Al Washliyah 2015-2020.

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille