Oleh: H. Abdul Mun’im Ritonga
Menyongsong HUT Al Washlyah Ke 89 tanggal 30 Nopember 1930.
B. Menyongsong Usia Seabad Al Washliyah
ALANGKAH bahagianya warga Al Washliyah yang hidup di penghujung perjalanan seabad Al Washliyah, mereka dapat melihat perbandingan suasana dan keadaan yang luar biasa pada saat bergiat di orgaisasi di awal berdiri organisasi dan di penghujung usia seabad.
Ada suasana dan keadaan pada saat pra kemerdekaan RI 15 tahun sejak berdiri Al Washliyah sampai diproklamirkannya kemerdekaan RI (1930-1945). Ada suasana dan keadaan pada saat 15 tahun menjelang akhir usia seabad Al Washliyah (2015-2030).
Diantara kedua masa itu (15 tahun diawal dan 15 tahun diakhir) juga bisa mengikuti bagaimana perjalanan sejarah panjang oganisasi Al Washliyah sebagai buah dari gagasan para pendirinya dan usaha dari orang-orang yang bergiat pada zamannya masing-masing.
Kita dapat mengamati kilas balik sejarah orang-orang Al Washliyah yang siap mengorbankan tenaga, pikiran dalam keadaan senang maupun susah. Mereka menjadikan Al Washliyah menjadi ladang amalnya untuk berjuang, berjihad dan berdakwah. Orang-orang yang memiliki militansi tinggi dan jiwa patriotik.
Generasi pertama berdirinya Al Washliyah selama 15 tahun sampai diproklamirkan kemedekaan RI hidup pada zaman penjajahan, masa-masa akhir kegelapan dan penderitaan bangsa Indonesia yang sudah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Hal ini dapat diketahui dari catatan sejarah maupun cerita langsung dari orang tua yang mengalami sendiri pahitnya hidup di zaman penjajahan itu.
Mereka hidup dalam keadaan serba sulit yang luar biasa dibanding sekarang. Sulit mendapatkan sandang pangan, pendidikan, (bisa sekolah SD saja sudah syukur), sulit untuk menyampaikan informasi baik isi informasinya maupun sarananya karena tidak punya telepon dan TV, sulit untuk mendapatkan transportasi, (usahkan naik pesawat udara, punya sepeda saja masih sulit).
Hidup mereka serba kekurangan, tidak punya uang yang memadai untuk membeli sesuatu, tidak bebas berbicara, jika terkesan merugikan panjajah yang berkuasa bisa langsung dituduh ekstrimis lalu ditangkap.
Masa menjelang kemerdekaan, mereka dalam suasana perang yang bisa merenggut nyawa, lari mengungsi kesana-kemari mencari tempat perlindungan yang lebih aman.
Ada diantara mereka yang tertembak mati lalu isterinya jadi janda dan anak-anaknya jadi anak yatim, mereka kesulitan makanan, pakaian, dan lain-lain. Para ulama banyak yang ditangkapi. Ada yang sampai melarikan diri ke Malaysia, dan lainnya. Dalam keadaan dan suasana demikian itu Al Washliyah didirikan dan mulai digerakkan, penggeraknya adalah para pelajar Maktab Islamiyah Tapanuli di Medan yang ikut berjuang mengusir penjajah dengan semangat jihad yang kuat.
Para pendiri Al Washliyah yang hidup 15 tahun sebelum merdeka tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada saat Al Washliyah mencapai usia 100 tahun sekarang ini. Mereka juga tidak tahu apakah Al Washliyah masih ada atau sudah bubar.
Saat ini warga Al Washliyah yang hidup di penghujung usia Al Washliyah mencapai seabad, dapat merasakan betapa nikmatnya dan bahagianya hidup dalam alam kemerdekaan yang sudah berlangsung selama 74 tahun. Hidup bebas untuk mendapatkan apa saja tidak seperti pada zaman penjajahan, khususnya mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya di dalam dan di luar negeri di mana saja yang dikehendaki. Cukup sandang pangan dan cukup memiliki berbagai sarana kehidupan.
Saat ini warga Al Washliyah sedang berada di era informasi digital, gerak yang serba cepat, smart, mudah mengirim informasi secara individu kemana saja yang diinginkan, informasi bisa segera sampai seketika bahkan live dengan videonya sekaligus, bebas menyampaikan isi informasinya sesuai ketentuan yang berlaku, terlebih-lebih di era reformasi.
Saat ini sangat mudah untuk mendapatkan transportasi darat, laut ataupun udara, bahkan di antara orang Al Washliyah ada yang sudah mengunjungi lima benua, sudah berada pada era industri 4.0. Ke depan orang yang hidup saat ini sedang bersiap-siap untuk menghadapi kemajuan teknologi informasi masa depan, semua akan terjadi perubahan dengan cepat, banyak hal dalam kehidupan sehari- hari yang akan berubah. Bagi yang tidak bisa menyesuaikan diri akan tergilas.
Kita yang hidup pada masa ini juga sulit untuk membayangkan bagaimana keadaan Al Washliyah nanti sudah tiba usianya 100 tahun mendatang, saat Al Washliyah berusia dua abad. Apakah masih ada atau sudah bubar Allah Yang Maha Tahu. Kecepatan perkembangan teknologi yang akan datang akan jauh lebih cepat dibanding 100 tahun lalu yang sudah dilalui, dalam waktu beberapa puluh tahun saja ke depan ini dunia akan banyak berubah, perubahan itu semakin ke depan semakin cepat.
Sekarang usia seabad Al Washliyah sudah diambang pintu, ada waktu yang masih tersedia sebelas tahun lagi. Mau dibuat seperti apa Al Washliyah pada saat usianya mencapai seabad? Semua tergantung kita yang masih hidup saat ini.
Di penghujung usia seabad, tentu warga Al Washliyah bersyukur, selain hidup di alam merdeka, juga berada di era akhir perjalanan Al Washliyah seabad. Sebagai warga Al Washliyah yang baik, tentu ada niat untuk ikut berupaya secara bersama-sama melengkapi semua usaha dan perjuangan Al Washliyah yang sudah diusahakan selama ini, akan meninggalkan suatu warisan sejarah di abad pertama perjalanan Al Washliyah kepada generasi yang hidup di abad kedua yang akan meneruskan perjuangan.
Peninggalan utama organisasi Al Washliyah yang paling berharga adalah “Human capital” yaitu manusia yang beriman, berilmu dan bertaqwa kepada Allah SWT, yang dapat berjuang secara estafet dari satu generasi ke generasi lain secara berkesinambungan.
Kegiatan di penghujung abad kesatu usia Al Washliyah diawali dari mencatat apa saja yang sudah dikerjakan dan dimiliki hingga saat ini oleh Al Washliyah, lalu dilengkapi dengan karya-karya baru untuk diwariskan kepada generasi Al Washliyah yang melanjutkan perjuangan di abad kedua.
Hal ini perlu dirancang dengan baik agar dapat dibuat persiapannya dari sekarang. Mari kita berbuat sesuatu yang berharga untuk meninggalkan warisan dan kenangan yang dapat digunakan oleh pelanjut Al Washliyah untuk berjuang pada zamannya.
Tentu perlu dibentuk tim yang mengerjakan usaha ini dalam melengkapi apa yang dirasa perlu agar harapan ini dapat benar-benar terwujud. Untuk menyukseskan keinginan itu perlu peran dan kontribusi dari semua pihak.
Untuk mengisi usia Al Washliyah mencapai seabad, sekurang-kurangnya ada dua hal yang perlu dikerjakan; Petama, apa kegiatan khusus yang penting dilakukan dalam rangka menghadapi seabad Al Washliyah dan Kedua, apa kegiatan penting perlu dilakukan oleh pengurus organisasi untuk menyempunakan program organisasi di penghujung abad pertama Al Washliyah.
Petama, Kegiatan Khusus Persiapan Menghadapi Seabad Al Washliyah.
Ada beberapa gagasan penting yang bersifat seremonial maupun bentuk karya monumental, sebagai warisan dari generasi abad ke satu Al Washliyah ke generasi abad kedua. Suatu gagasan yang masih mungkin dijangkau dan dikerjakan dalam masa sebelas tahun ke depan antara lain;
1. Mengadakan perhelatan akbar atau hajatan besar, dilakukan selama setahun di akhir tahun perjalanan seabad Al Washliyah (tahun 2030).
Acara dilakukan secara berkala sepanjang tahun untuk mengenang dan
menunjukkan kepada masyarakat, produk dan capaian yang dihasilkan oleh Al Washliyah selama seabad kepada masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia.
Pada acara puncaknya nanti dapat dibuat acara semeriah mungkin, dengan mengundang tamu-tamu kehormatan antara lain; Presiden RI dan jajarannya,
para ulama, pimpinan ormas Islam, Kepala Perwakilan negara sahabat, tokoh-tokoh nasional, masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia.
Kegiatan dapat dibuat antara lain; Acara pameran. Dalam pameran itu ditampilkan karya-karya tulis tentang
sejarah panjang Al Washliyah. Sejarah yang menunjukkan peran serta dan kontribusi Al Washliyah di berbagai bidang kehidupan seperti; bidang politik, ikut memperjuangkan kemerdekaan RI, menentang agresi Belanda, menumpas PKI. Mengisi kemerdekaan melalui kegiatan pandidikan, dakwah dan amal sosial.
Selain itu mengadakan acara seminar nasional dan internasional, bazar amal, menampilkan produk-produk halal dan Islamic finance, suatu kegiatan menunjukkan kepedulian Al Washliyah
terhadap hal-hal yang Islami. Menampilkan berbagai atraksi keterampilan anak didik, melakukan rehabilitasi setiap bangunan dan aset Al
Washliyah, membuat berbagai acara yang membuka wawasan cakrawala anak didik menghadapi era kemajuan Teknologi Informasi, kemajuan saat ini dan ke depan.
Semua kegiatan ini dapat dilakukan bekerjasama dengan pihak pemerintah
pusat dan daerah, pihak swasta serta masyarakat. Agar mencapai sukses besar sudah dapat dirancang jauh-jauh hari sebelum waktunya.
2. Membuat buku sejarah seabad Al Washliyah dikeluarkan resmi oleh PB. Al Washliyah yang memiliki standard akademis.
Buku sejarah itu penting sekali. Sekiranya kita meninggalkan warisan berharga, dan itu dapat terlihat dalam ujudnya dan ditulis dalam buku sejarah, terjaga dengan baik, maka itu akan menjadi catatan dan pengetahuan generasi selanjutnya.
Sejarah itu bisa berupa catatan tentang cerita siapa dan bagaimana orang yang melakukan kegiatan, seperti para aktifis organisasi, atau sepak terjang dan perjuangan serta pengorbanan orang yang pernah memimpin organisasi.
Selain itu bisa berupa kegiatan yang pernah dilakukan dengan berbagai usaha dan pengorbanan. Ada juga berupa catatan tentang aset-aset berharga yang sudah diusahakan, nilai-nilai dan prinsip yang diperjuangkan dan lain-lain. Catatan itu perlu didukung dengan foto-foto dan dokumen yang dipilih terkait dengan apa yang ditulis.
Jika kita tidak memberi perhatian khusus terhadap pencatatan sejarah, dan banyak hal luput dalam catatan yang terpelihara, maka tiba saatnya berganti zaman, banyak cerita yang putus bahkan hilang ditelan zaman. Tidak ada yang bisa dijadikan referensi dan alat bukti autentik yang dapat digunakan sebagai rujukan dari apa yang sudah pernah dikerjakan dari waktu ke waktu.
Mengingat hal itu, perlu dibuat buku sejarah perjalanan seabad Al Washliyah yang lengkap dan memenuhi persyaratan akademis agar buku itu bisa dijadikan rujukan secara akademis, bisa menginspirasi orang, juga untuk refrensi penelitian sejarah bagi generasi yang memerlukannya. Agar bukunya tidak terlalu tebal bisa dibagi menjadi tiga jilid.
Untuk mewujudkan pembuatan buku sejarah seabad Al Washliyah itu
perlu dipersiapkan sejak jauh hari, dengan membentuk tim yang melibatkan warga Al Washliyah, terutama dari kalangan kampus-kampus Al Washliyah. Mereka bertugas untuk menulis, mengumpulkan dan mengolah data termasuk mengumpulkan foto-foto penting yang diperoleh dari mana saja, dari perpustakaan dalam dan luar negeri.
Sebagai nara sumber dapat diambil dari semua pimpinan organisasi dan warga Al Washliyah di seluruh Indonesia dan di luar negeri. Juga dari para dosen, guru, mahasiswa dan para simpatisan.
3. Membangun Sebuah Bangunan Menjadi Monumen Sejarah, dengan arsitektur antik dan menarik.
Bangunan diharapkan bisa jadi destinasi wisata, dijadikan sebagai tanda dan kenangan usia seabad Al Washliyah.
Agar gedung tersebut memiliki multi fungsi, selain menjadi monumen, di
dalamnya bisa dibangun paling tidak 3 lantai dan dipuncaknya ada lambang Al
Washliyah ukuran besar. Di masing-masing lantai bisa difungsikan untuk
museum menyimpan informasi dan karya-karya seabad Al Washliyah, menjadi pusat dakwah dan untuk rumah ibadah yang dapat digunakan sehari-hari melakukan shalat 5 waktu oleh masyarakat setempat. Untuk mengerjakan pekerjaan ini, perlu dibentuk tim tersendiri.
4. Membuat sebuah Museum sejarah seabad atau perpustakaan Al
Washliyah
5. Membuat sebuah lagu seabad Al Washliyah dan mengesahkan semua lagu-lagu Al Washliyah yang ada saat ini resmi menjadi lagu Al Washliyah di abad pertama Al Washliyah.
6. Membuat film sejarah seabad Al Washliyah.
Film yang memuat kisah yang melatar belakangi berdirinya Al Washliyah,
perjalanan kepahlawanan tokoh Al Washliyah sebelum kemerdekaan RI yang ikut berjuang untuk kemerdekaan, kegiatan lanjutan sesudah kemerdekaan, masa kini dan harapan di masa mendatang.
Sekarang kalau sekedar membuat film pendek dokumenter, misalnya kegiatan tertentu saja, tidak terlalu sulit untuk dibuat. Kepada mahasiswa, pelajar dan pemuda dapat dimintakan partisipasinya untuk membuat film dalam cerita tertentu, dapat dibuat dengan alat yang sederhana.
7. Memugar situs-situs sejarah penting Al Washliyah.
Ada beberapa situs sejarah Al Washliyah seperti Maktab Tapanuli, tempat lahirnya Al Washliyah, madrasah Al Washliyah Jalan Hindu, madrasah Al Washliyah yang pertama didirikan, Gedung pertama PB Al Washliyah di Jalan SM. Raja Medan, gedung Univa (kampus pertama Al Washliyah), dan lain-lain. Begitu juga gedung di daerah lain yang ada nilai sejarahnya. Untuk melaksanakan kegiatan ini perlu dibentuk tim tersendiri.
8. Memperjuangkan di antara tokoh Al Washliyah menjadi pahlawan nasional.
Jika dirasa ada diantara tokoh Al Washliyah yang memenuhi kriteria jadi
Pahlawan Nasional, ini suatu momentum utk memperjuangkannya. Untuk ini perlu dibentuk tim khusus.
9. Membangun Gedung Al Washliyah Center
Jika ada kemampuan untuk membangun gedung Al Washliyah Center yang representatif, gedung ini dapat dijadikan tempat berkumpulnya para tokoh dan warga Al Washliyah bersama organisasi bagiannya secara berkala, untuk tempat pertemuan dengan ormas dan pihak lainnya. Salah satu ruangannya dapat juga disewakan untuk keperluan acara masyarakat.
Sesuatu itu ada selalu diawali dari gagasan, pemikiran, jika ada kesepahaman dan kesepakatan lalu dapat dilanjutkan dengan perencanaan dan pembangunannya, selanjutnya pemanfaatan dan perawatan.
Kerja yang sukses jika dikerjakan secara total, sungguh-sungguh, kompak, dengan perencanaan yang baik, iktikad yang lurus dan membuat target yang jelas insya Allah sukses. Jika dikerjakan dengan ragu-ragu, setengah hati dan pesimis, hanya mengharapkan orang lain yang melakukannya, maka kerja itu tidak akan maksimal hasilnya dan bisa terbengkalai.
Kedua, Menyempurnakan Program Organisasi.
Ada beberapa kegiatan penting untuk
menyempurnakan program organisasi di abad ini antara lain;
1. Mendirikan Pimpinan Daerah Al Washliyah di semua Provinsi yang
sudah ada Al Washliyahnya dan membangun Pimpinan Wilayah di 8 Propinsi yang belum ada.
2. Membangun minimal sebuah sekolah unggulan Al Washliyah, menambah
jumlah sekolah dasar dan menengah serta Peguruan Tinggi sedapatnya.
3. Memiliki jaringan dakwah nasional dan intenasional serta mempersiapkan SDM nya yang tangguh.
4. Melengkapi jumlah Panti Asuhan yang ada minimal menjadi 15 buah.
5. Ikut kembali berperan aktif berpartisipai di bidang politik untuk memperjuangkan kepentingan Islam, bangsa dan negara melalui lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
6. Mulai aktif membangun kegiatan ekonomi berbasis syariah, perbankan Syariah, islamic finance, peduli terhadap produk halal untuk kesejahteraan dan kesucian rezki masyarakat Muslim
khususnya warga Al Washliyah dan bangsa Indonesia.
7. Mengantisipasi kemungkinan kantor PB Al Washliyah pindah ke Kalimantan, karena PB Al Washliyah akan ikut pindah sehubungan adanya rencana Pemerintah RI ingin memindahkan ibu kota ke sana. Sudah dipikirkan bagaimana untuk mencari tanah lokasi yang baik dan strategis dan membangun gedungnya. Kemungkinan kantor PB Al Washliyah sekarang akan menjadi kantor perwakilan PB Al Washliyah di Jakarta.
Usul di atas sepintas lalu kelihatannya berat untuk dicapai sekaligus dalam jangka waktu 11 tahu ke depan jika kita mengambil posisi pesimis. Akan tapi jika semua rencana ini bisa dibagi habis kepada semua lini di lingkungan Al Washliyah dan punya tekad dan ambisi yang kuat untuk memajukan Al Washliyah, insya Allah semua bisa diraih.
Potensi Al Washliyah cukup besar, seperti orang-orang yang ada di PB Al Washliyah dan Al Washliyah di provinsi serta di daerah sampai ke tingkat ranting.
Ada potensi tujuh Organisasi Bagian Al Washliyah dari tingkat Pusat sampai ke provinsi dan daerah serta ranting, semua civitas academica Perguruan Tinggi Al Washliyah, semua Guru dan murid Sekolah dan Madrasah Al Washliyah, ditambah lagi dukungan dari pihak pemerintah, lembaga swasta, simpatisan dan masyarakat lainnya, dalam dan luar negeri.
Dengan usaha yang sungguh-sungguh, penuh semangat dan keyakinan kuat, semua rencana itu insya Allah akan dapat dicapai. Potensi kita besar sekali jika digali dan semua diberdayakan. Jangan ada yang jadi lahan tidur, baik individu maupun lembaganya.
Ketika semua orang dapat menyaksikan mimpi itu menjadi kenyataan, maka saatnya rasa bahagia itu tiba. Suatu karya amal anak bangsa yang dapat diwariskan, menjadi kenangan dan amal yang tidak akan putus pahalanya, amal yang dapat dimanfaatkan oleh generasi yang hidup di abad kedua perjalanan panjang Al Washliyah.
Apa yang bisa dinikmati sekarang ini adalah hasil dari buah karya dan kerja keras generasi masa lalu, dan apa yang dinikmati generasi mendatang tentu buah karya dan hasil kerja keras dari generasi saat ini.
Harapan kepada semua warga Al Washliyah, apa-apa yang disampaikan dalam tulisan ini dapat menjadi pemikiran bersama. Jika dianggap perlu dapat dibahas di lingkungan masing-masing, diseminarkan, dibahas dalam Muktamar Al Washliyah dan Musywil masing-masing lembaga di lingkungan Al Washliyah. Semua yang dicita-citkan dan yang ingin dicapai tak lain sebagai tanda kecintaan yang mendalam terhadap Al Washliyah yang menjadi rumah besar, rumah gadang dan rumah juang kita bersama.
Jauhi silang sengketa dan perdebatan yang melelahkan, itu tidak akan pernah berkesudahan. Marilah kita saling memberi apresasi dan saling mendukung terhadap kebaikan untuk kemajuan bersama.
Kita berharap Muktamar yang akan datang dapat membuat rencana-rencana yang baik menuju seabad Al Washliyah dan mendapatkan SDM yang mampu menggerakkan semua potensi mencapai hasil yang memuaskan.[]
Penulis adalah ketua PB Al Washliyah yang sedang bertugas di Jerman.