JAKARTA – Kemerdekaan Indonesia diraih dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tidak sedikit darah yang tertumpah dan nyawa yang hilang untuk Indonesia. Begitu juga dengan para pendiri organisasi Al Washliyah yang turut memerdekakan negeri ini.
Para pendiri Al Washliyah juga memiliki andil besar dalam kemerdekaan, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Namun kenapa setelah 74 tahun Indonesia merdeka tidak ada satu pun tokoh Al Washliyah diberi gelar pahlawan. Demikian disampaikan Ketua Pengurus Besar Al Washliyah Drs. H. Mulkan Nasution, MA di Jakarta pada 11 November 2019.
Menurutnya para mujahid Al Washliyah banyak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung turut serta dalam perjuangan bangsa. Diantaranya adalah Alm. H. Ismail Banda yang merupakan seorang diplomat dan Alm. Syekh H. Muhammad Arsyad Thalib Lubis yang tidak pernah lelah mengajak umat berjuang mengusir Belanda dan Jepang.
Begitu juga dengan para kader-kader Al Washliyah di daerahnya masing-masing. “Mereka juga tak kalah sengitnya berkorban demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia,” kata Ustadz Mulkan.
Selain turut dalam perjuangan fisik, menurut Mulkan Al Washliyah juga berkiprah dalam bidang pendidikan. Untuk bidang pendidikan, Ormas Islam yang lahir 1930 itu tidak bisa dipandang sebelah mata. Jauh sebelum Indonesia merdeka, para pendiri Al Washliyah telah mendirikan lembaga pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa. “Demikian juga kiprah Al Washliyah dalam membangun bangsa melalui jalur pendidikan yang tak kenal lelah,” terangnya.
Bahkan dalam bidang dakwah para ulama Al Washliyah sangat gigih. “Kadang tak lelap tidur karena berdakwah di atas desingan peluru. Namun sedikitpun para mujahid Al Washliyah tidak pernah surut karena niat telah terhunjam disanubari dengan semangat cinta tanah air sebagian dari iman,” jelasnya.
Ditegaskannya, sudah selayaknya pendiri Al Washliyah mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Pemerintah seharusnya tidak berlama-lama untuk memberikan penghargaan kepada para pejuang kemerdekaan kususnya ulama Al Washliyah Syekh H. Muhammad Arsyad Thalib Lubis dan lainnya.
“Sangat wajar bila pemerintah menobatkan ulama Al Washliyah sebagai Pahlawan Nasional.
Saya kira pemerintah haruslah objektif,” demikian tutup H. Mulkan Nasution.
(mrl)