JAKARTA – Kata Fitrah yang digunakan dalam kalimat Idul Fitri bisa diartikan dalam tiga hal yakni kesucian, kebenaran dan keindahan. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Al Washliyah KH. Masyhuril Khamis, MM di Mabes TNI Jakarta, Rabu 25 Juni 2019.
Menurutnya kata fitrah yang pertama itu bermakna suci. Kesucian yang dimaksud adalah ruh manusia yang diciptakan Allah SWT dalam keadaan suci. Untuk itu ruh yang suci itu harus juga diisi dengan hal yang suci yaitu nilai-nilai keislaman.
Selanjutnya fitrah juga bisa diartikan kebenaran. “Kebenaran maknanya ilmu pengetahuan,” kata KH. Masyhuril Khamis dihadapan sekitar 700 orang terdiri dari PATI TNI, perwira, bintara, tamtama dan para istri perwira.
Makna fitrah yang ketiga yaitu keindahan, maknanya akhlakul karimah. “Artinya bahwa fitrah seorang manusia harus didasari kesucian, ilmu pengetahuan dan akhlakul karimah,” terang Sekjen PB Al Washliyah tersebut.
Oleh sebab itu, Kiyai Masyhuril mengingatkan agar fitrah harus tetap dipelihara dari sesuatu yang tidak baik. “Jangan fitrah dirusak dengan sifat bohong, curang dan sifat-sifat tercela lainnya. Jadilah bapak ibu menjadi bagian orang-orang yang mempertahankan kesucian agama Allah sebab itu fitrah kita,” terang da’i kondang tersebut.
Beliau memberikan contoh dengan seseorang yang menjadi mualaf sebenarnya dia kembali ke Islam. “Dedy Corbuzier menurut kami bukan masuk Islam tetapi dia kembali kepada Islam, sebab semua yang lahir ke dunia fitrahnya adalah Islam.
(mrl)