JAKARTA – Duka kembali menyelimuti bumi pertiwi. Ibu Negara Indonesia Periode 2004 – 2014 Kristiani Herrawati atau yang lebih dikenal dengan Ani Yudhoyono telah meninggal dunia. Istri mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (01/06) pukul 11.50 waktu Singapura.
Kabar duka tersebut dengan cepat menyebar di Indonesia. Sekitar tiga bulan lebih ibu negara ini dirawat di NUH Hospital, Singapura. Sebelumya sempat tersiar kondisi kesehatan Ani Yudhoyono menurun. Ia sempat dipindahkan ke ruang ICU untuk perawatan intensif. Namun hari ini kabar duka tersebut menyelimuti warga Indonesia.
Pengurus Besar Al Washliyah menyampaikan belasungkawa yang dalam atas perginya Almarhumah Ani Yudhoyono. Wafatnya almarhumah tepat pada bulan yang mulia yaitu Ramadhan. Semoga almarhumah juga dimuliakan oleh Allah Swt. Demikian disampaikan Sekretaris Pengurus Besar Al Washliyah KH. Masyhuril Khamis di Jakarta.
“Kami ikut berdoa dan menyampaikan duka mendalam, semoga wafatnya beliau di bulan mulia, di hari 27 Ramadhan, Allah muliakan beliau dengan keampunan dan rahmah Nya,” kata KH. Masyhuril Khamis menyampaikan belasungkawanya.
Ditambahkannya, menghembuskan nafas terakhir di bulan suci ini merupakan harapan kaum muslimin. Semoga Ibu Ani Yudhoyono wafat dalam keadaan husnul khatimah. “Wafat di bulan Ramadhan tentu sesuatu yang semua kita mengharapkannya. Karenanya kita yakin bahwa almarhumah mendapatkan husnul khatimah,” terang KH. Masyhuril.
Sekjen Al Washliyah ini juga berpesan agar keluarga yang ditinggalkannya bisa menerima dengan ikhlas. Serta menjadikan hal ini sebagai nasihat bagi kehidupan di dunia. “Kita yakin Pak SBY dan keluarga ikhlas menerima takdir Allah Swt. Kematian adalah salah satu guru bagi kita semua, ayolah mengambil i’tibar dari suatu peristiwa kematian itu,” tutup Kiyai Masyhuril Khamis.
(mrl)