Resensi Buku
IKATAN Pelajar Al Washliyah (IPA) merupakan organisasi otonom dari Al Jam’iyatul Washliyah. Al Washliyah merupakan organisasi Islam yang didirikan di Medan pada tanggal 30 November 1930 oleh para pelajar senior Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT). Di antara mereka adalah Ismail Banda, Abdurrahman Syihab, M. Arsyad Thalib Lubis, M. Yusuf Ahmad Lubis. Al Washliyah lahir semasa zaman penjajahan Belanda, sedangkan IPA lahir pasca kemerdekaan tepatnya pada tanggal 30 November 1953 di Medan.
Selain IPA, Al Washliyah memiliki organisasi bagian yang otonom lain seperti Muslimat Al Washliyah,
Angkatan Puteri Al Washliyah (APA), Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA), Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH), Ikatan Guru dan Dosen Al Washliyah (IGDA), dan Ikatan Sarjana Al Washliyah (ISARAH). Al Washliyah dan semua organisasi bagiannya sama-sama berasaskan Islam, tetapi menegaskan untuk menganut mazhab Syâfi‘i dalam bidang hukum Islam, dan mazhab Ahlussunnah Waljamaah dalam bidang teologi Islam; dan telah memberikan kontribusi bagi agama, bangsa, dan negara.
Al Washliyah merupakan organisasi yang didirikan oleh para ulama dan telah memunculkan banyak ulama. Di awal pendirian, para pendiri Al Washliyah merupakan pelajar-pelajar Muslim yang tekun dalam belajar, dan hormat kepada guru. Di masa-masa belakangan, mereka menjadi ulama terkemuka di Sumatera Utara, dan diakui oleh tokoh-tokoh nasional. Mereka merupakan ulama yang cukup produktif dalam menghasilkan karya-karya dalam bidang keislaman, termasuk karya-karya tentang organisasinya. Sampai sekarang, karya-karya mereka belum banyak dikaji, meskipun beberapa peneliti sudah mulai mengerjakannya.
Karya-karya mereka tentang organisasi Al Washliyah juga tidak mengalami cetak ulang. Tetapi lebih dari itu, semangat akademik mereka tampak belum banyak yang meniru dan mengaktualisasikannya dalam kehidupan saat ini. Kegiatan-kegiatan akademik mereka seperti menulis dan menerbitkan karya-karya dalam bidang keislaman, dan karya-karya mengenai perkembangan organisasinya, belum diteladani secara maksimal.
Sulit disangkal bahwa informasi tentang Al Washliyah saat ini masih relatif sulit dijangkau mengingat minimnya karya-karya terbaru tentangnya. Lebih-lebih organisasi bagian Al Washliyah yang nyaris belum ditulis kecuali Muslimat Al Washliyah dan HIMMAH.
Sesungguhnya persoalan inilah yang membuat buku ini penting ditulis dan diterbitkan, yang akhirnya diberi judul Ikatan Pelajar Al Washliyah: Gerakan, Identitas, dan Ideologi Pelajar Muslim di Nusantara, 1953-2017 (Medan: Perdana Mulya Sarana, 2018).
Penulisnya, Dr. Ja’far, MA, adalah Dosen Pascasarjana UIN Sumatera Utara Medan dan Sekretaris Centre for Al Washliyah Studies (CAS), dan telah menerbitkan beberapa buku dan artikel tentang organisasi Al Washliyah. Melalui pengurus CAS, ia aktif mengoleksi arsip organisasi dan karya-karya para ulama Al Washliyah.
(rilis/mrl)