Labuhanbatu – Gonjang-ganjing yang sedang melanda Al Washliyah Sumatera Utara telah menarik perhatian berbagai pihak. Salah satu yang memberikan perhatian terhadap kondisi ini yaitu Pengurus Besar Al Washliyah di Jakarta. Sebagian besar pengurusnya sangat konsen terhadap apa yang terjadi di Sumut setelah deklarasi dukungan terhadap Capres dan Cawapres nomor urut 01 pada acara HUT ke-88 Al Washliyah 05 Desember lalu.
Kondisi ini sungguh tidak baik bagi Al Washliyah. Untuk itu Ketua PB Al Washliyah H. Mulkan Nasution, MA meminta agar polemik yang sedang terjadi segera dihentikan. Apa yang tengah berlangsung ini bukan membuat baik nama organisasi tapi sebaliknya menjadikan mudharat bagi Al Washliyah.
“Kemaslahatan ‘ammah adalah menjadi cita-cita perjuangan para pendiri dan ulama Al Washliyah. Sekecil apapun pintu mudharat wajib semua menghindarinya,” kata Ketua PB Al Washliyah Mulkan Nasution di Labuhanbatu kepada kabarwashliyah.com.
Menurutnya menjunjung tinggi aturan organisasi harus terus dilakukan. Rule of law adalah jalan wajib yang harus ditempuh bagi gerakan jihad amaliyah bagi seluruh kader Al Washliyah dalam membangun interaksi apa pun.
“Bagi Al Washliyah wajib berpegang teguh kepada khittah serta AD/ART. Membangun ukhuwah internal Al Washliyah dalam rangka dakwah, pendidikan dan amal sosial dan ekonomi umat adalah bagian esensi dalam memasuki usia 88 tahun Al Washliyah. Cita-cita para pendahulu wajib kita teruskan serta perjuangkan bersama,” terangnya pada Sabtu (15/12).
Dikatakannya, setiap ada persoalan di dalam organisasi maka harus bijak mengatasi dan menyelesaikannya. “Jika ada setitik persoalan, semua pihak haruslah secara arif untuk menyelesaikannya. Dar’ul Mafasid Muqaddamun ‘ala Jalbil Masholih,” imbuh calon anggota legislatif dari Hanura dapil Sumut II itu.
Lebih lanjut dikatakannya, situasi emergency hendaknya segera dituntaskan. Karena tantangan yang dihadapi Ormas Islam ini kian berat. Dunia dakwah Al Washliyah kekinian semakin kompleks baik dari medan dakwah maupun paradigmanya, begitu juga di dunia pendidikan.
“Saat ini kita dihadapkan pada perkembangan teknologi yang begitu dahsyat. Al Washliyah harus mampu menjawabnya. Di era digital ini kita tidak berhadapan dengan senjata seperti meriam atau rudal scud. Namun dunia kini bergeser pada era hibrida. Di mana seharusnya tehnologi digital bisa sebagai penyambung dakwah bil lisan. Namun kadang tidak jarang kita sebagai pendakwah berhadapan dengan dunia hoax,” jelas Ketua PB Al Washliyah ini.
Namun begitu, sebagai organisasi yang sudah cukup lama, Al Washliyah harus mampu menghadapi semua tantangan. “Bagi Al Washliyah hanya ada satu yakni istiqomah di dalam garis perjuangan amar ma’ruf nahi munkar,” tutup Mulkan Nasution.
(mrl)
About Author
