Dalam Rangka maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah/2018.
SUDAHKAH kita mencintai Rasulullah Muhammad SAW dengan sebenar-benar cinta?, Kalau cinta harus ada buktinya. Saat memperingati maulidnya ini dijadikan momentum untuk menguji sedalam apa cinta kita padanya.
Cinta secara abstrak dapat ditandai dengan adanya getaran di hati, ada rasa sayang, suka dan rindu pada Nabi Muhammad. Ingin rasanya segera bertemu dengannya di akhirat.
Cinta secara nyata dapat ditandai dengan kesungguhan mengetahui dan melaksanakan Sunnah Rasul berupa perintah dan larangan yang juga berasal dari Allah, ingin menziarahi kuburannya dan mendatangi tempat-tempat perjuangannya dan mengikuti langkah-langkahnya, mencintai apa yang dicintai Rasul dan meniru akhlaknya yang mulia.
Kalau faktanya di hati tidak ada getaran ketika disebut nama Nabi Muhammad, tidak ada reaksi mengucapkan shallallahu alaihi wasallam ketika disebut namanya, terhadap ajaran Al Quran dan Sunnah Rasul tidak banyak faham, biasa-biasa saja sambutan dan perhatiannya, malah suka mengeritik karena kurang faham, membenci sesama saudara kaum muslimin dan mukminin, berpihak dan berada di barisan orang yang tidak suka dengan Islam, tentu pantas kalau diragukan cintanya kepada Rasul.
Cinta itu datang dari kenal, sebesar apa cinta kita sangat dipengaruhi oleh sebesar apa kita mengenal Rasul. Kenal rasul dapat dilakukan dengan mengetahui sejarah perjuangannya, melalui hadits-haditsnya, mengenali keluarga dan sahabatnya, cinta kepada para ulama sebagai pewaris dari nabi-nabi untuk meneruskan pengajaran terhadap ajarannya.
Cinta kepada Rasul semakin besar karena kita ketahui dia dengan penuh perjuangan dan pengorbanan fisik, mental, spiritual dengan lisan dan contoh mengajari umatnya sampai ke kita untuk dapat petunjuk dari Allah tentang mendapatkan bahagia dan keselamatan hidup di dunia sampai ke akhirat.
Cinta Rasul juga sebagai balasan dari cinta Rasul kepada kita umatnya. Rasul selalu memikirkan dan mementingkan umatnya agar selamat di dunia dan di akhirat. Di akhir hayatnya ia masih berpesan agar jangan tersesat selamanya, peganglah pedoman Al Quran dan Hadits. Di akhirat nanti Nabi Muhammad masih membela umatnya agar masuk ke dalam surga dengan memberikan syafaatnya.
Siapa yang cinta kepada Nabi Muhammad Saw. insya Allah nanti akan bersamanya di sorga.
Karena itu mari kita amalkan firman Allah berikut ini.
Q.S. Al Ahzab (56).
Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 56)
Wassalam
Semoga bermanfaat.
Oleh: Abdul Mun’im.
Griesheim, Jerman.