Jakarta – Tahun 2018 ini Ormas Islam Al Jam’iyatul Washliyah memasuki usia ke 88 tahun. Sebagai organisasi yang cukup tua dan tersebar di 29 provinsi, Al Washliyah melalui pengurus besarnya melakukan beberapa kegiatan untuk menyemarakkan hari ulang.
Pada tahun ini, panitia HUT ke 88 Al Washliyah lebih memilih untuk menggelar seminar Kealwashliyahan. Mengangkat tentang sejarah berdirinya Al Washliyah dan para pendiri organisasi tersebut. Banyak hal yang bisa diangkat dan diambil dari sejarah berdirinya organisasi berlambang bulan sabit bintang lima tersebut.
Kegiatan seminar ini sebagian besar dilakukan di perguruan tinggi milik Al Washliyah. Mulai dari Universitas Al Washliyah (Univa) Labuhanbatu, STIE Al Washliyah Sibolga dan Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah. Panitia juga menggelar lomba Qiratul Kutub yang dilaksanakan di Univa Medan.
Sementara untuk di Jakarta akan dilaksanakan FGD tentang kontribusi pendiri Al Washliyah terhadap kemerdekaan Indonesia. Hasilnya nanti sebagai bahan untuk pengajuan sebagai Pahlawan Nasional. Selain itu dilakukan juga ziarah ke makam tokoh Al Washliyah dan malam syukuran.
Terkait malam syukuran, Ketua Panitia HUT ke 88 Al Washliyah Masyhuril Khamis mengatakan, pada malam tersebut panitia akan mengundang keluarga pendiri dan tokoh Al Washliyah yang telah berjasa kepada organisasi.
“Kita akan mengundang keluarga pendiri dan keluarga tokoh Al Washliyah yang ada di Jakarta. Kami bermaksud untuk memberikan penghargaan terhadap jasa para pendahulu Al Washliyah tersebut,” katanya di kantor PB Al Washliyah di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Acara malam syukuran HUT ke 88 Al Washliyah dilaksanakan pada 29 November 2018 di kantor PB Al Washliyah jalan Jenderal Ahmad Yani, Rawasari Cempaka Putih Timur. Kegiatan tersebut juga akan dirangkai dengan Maulid Nabi Muhammad Saw dan santun anak yatim dan dhuafa.
(mrl)