JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah 1439 hijriyah jatuh pada Senin, 13 Agustus 2018. Sementara Hari Raya Qurban atau Idul Adha jatuh pada Rabu, 22 Agustus mendatang.
Keputusan tersebut diambil dalam Sidang Isbat penentuan 1 Dzulhijah 1439 hijriyah yang dipimpin langsung Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Muhammadiyah Amin di kantor Kemenag Jalam MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018). Dalam sidang itu hadir utusan Majelis Ulama Indonesia (MUI), perwakilan negara sahabat, pimpinan Ormas Islam dan pejabat Kemenag.
“Diputuskan 1 Zulhijah jatuh pada hari Senin tanggal 13 Agustus 2018. Maka tanggal 10 Zulhijah atau Hari Raya Idul Adha jatuh pada 22 Agustus 2018,” kata Muhammadiyah Amin dalam jumpa pers yang didampingi Ketua MUI KH. Basri Bermada dan Direktur Urais Kemenag.
Foto: Suasana sidang Isbat dipimpin Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Muhammadiyah Amin (tengah) untuk menetapkan 1 Dzulhijjah 1439 hijriah di kantor Kemenag Jalam MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Penetapan yang dilakukan pemerintah berdasarkan dua mekanisme yaitu dengan cara hisab dan rukyatul hilal atau penglihatan hilal. Rukyatul hilal dilakukan Kemenag di sejumlah titik pemantauan di seluruh wilayah Indonesia.
Dari laporan yang diterima Kemenag disejumlah titik pengamatan hilal, seluruhnya menyatakan hilal belum terlihat dan masih di bawah ufuk. Sehingga bulan Dzulqa’dah digenapkan menjadi 30 hari.
Muhammadiyah Amin berharap keputusan tersebut menjadi berkah bagi seluruh umat Islam di Indonesia. Atas nama pemerintah dia mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha bagi seluruh umat muslim.
Sebelum dilakukan sidang Isbat, Kemenag terlebih dahulu menyampaikan paparan tentang kondisi hilal baik dari sudut pandang hisab maupun rukyat. Ormas Islam Al Washliyah terlihat diwakili pengurus Badan Hisab dan Rukyah PB Al Washliyah H. Arso dan H. Hamim Azizy.
(mrl)
