JAKARTA – Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah memutuskan 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Senin 13 Agustus 2018. Sehingga Hari Raya Idul Adha tepat pada Rabu 22 Agustus 2018. Hasil tersebut diambil dari perhitungan yang dilakukan Badan Hisab dan Rukyat PB Al Washliyah yang sampaikan pada Jumat 10 Agustus 2018 di Jakarta.
Sesuai perhitungan BHR Al Washliyah, hilal 1 Dzulhijjah belum terlihat pada Sabtu 11 Agustus 2018 sore. Untuk itu bulan Dzulqa’dah digenapkan menjadi 30 hari. Karena hilal tidak terlihat maka awal Dzulhijjah 1439 H jatuh pada Senin 13 Agustus 2018. Dengan begitu 10 Dzulhijjah atau Hari Raya Idul Adha tepat pada Rabu 22 Agustus 2018. Demikian disampaikan Wakil Ketua Badan Hisab dan Rukyat PB Al Washliyah Ahmad Hamim Azizy, MA di Jakarta.
Menurut mantan Ketua Umum Ikatan Guru Al Washliyah itu pada Sabtu 11 Agustus kondisi hilal masih di bawah ufuk sehingga tidak bisa dilihat. Kondisi hilal berada pada -0 derajat 12 menit. Sementara kesepakatan MABIM untuk bisa melihat hilal itu 2 derajat ke atas. Dengan kondisi hilal seperti itu maka bulan Dzulhijjah diputuskan pada 13 Agustus.
Berikut adalah hasil dari perhitungan Badan Hisab dan Rukyat PB Al Washliyah:
Perhitungan awal Dzulhijjah 1439 H ijtimak Sabtu (pon) 11 Agustus 2018 M jam 16.59 Wib, terbenam matahari jam 17.55 Wib, terbenam hilal jam 17.54 Wib. Tinggi hilal -0 drajat 12 menit, posisi hilal di bawah ufuk sehingga bulan Dzulqa’dah di istikmalkan 30 hari. Dengan demikian tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada 13 Agustus 2018 M dan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1439 H jatuh pada tanggal 22 Agustus.
Namun meski sudah menentukan awal Dzulhijjah dan Hari Raya Idul Adha, PB Al Washliyah akan tetap mengikuti sidang itsbat yang akan digelar pemerintah melalui Kementerian Agama RI. “Al Washliyah tetap akan menunggu hasil sidang itsbat yang dibuat pemerintah,” tegas Wakil Ketua BHR PB Al Washliyah Hamim Azizy. Dijadwalkan sidang Isbat akan dilaksanakan pada Sabtu 11 Agustus 2018.
(mrl)