Bagian Keempat
Oleh: Abdul Mun’im Ritonga, SH.MH.
Lagu Mars IGDA
Lagu Mars Ikatan Guru dan Dosen Al Washliyah (IGDA) dibuat khusus untuk para pahlawan tanpa tanda jasa, tenaga pendidik guru dan dosen Al Washliyah, insan yang mengisi hati dan otak para pelajar dan mahasiswa Al Washliyah.
IGDA adalah orang-orang yang memiliki peran besar dalam membangun sifat dan karakter para muridnya, yang tergabung dalam satu wadah organisasi IGDA. Lagu ini sering dinyanyikan dalam berbagai pertemuan IGDA.
Lagu Mars IGDA mengharapkan anggotanya untuk tetap terus berjuang sebagai insan pendidik yang tak kenal lelah dan menyerah, penuh keikhlasan dan menjunjung tinggi tugas mulia.
Lagu Mars ini memberi dampak besar bagi anggota dan pengurusnya untuk senantiasa siap berjuang dalam membagi ilmu agar tercipta masyarakat yang berpendidikan tinggi dan berakhlak mulia.
Lagu Mars HIMCA
Lagu Mars Himpunan Cendikiawan Al Washliyah (HIMCA), diciptakan khusus untuk para Cendikiawan Al Washliyah yang bergabung dalam suatu wadah organisasi.
HIMCA diharapkan menjadi kelompok pemikir di lingkungan Al Washliyah, yang memberikan kontribusi pemikirannya untuk kemajuan Al Washliyah, agama dan bangsa. Lagu ini sering sekali di nyanyikan pada saat-saat diadakan acara di lingkungan HIMCA.
Lagu Mars HIMCA ini menghimbau kepada anggotanya agar selalu menyatukan tekad, langkah, hati, memegang amanah, untuk kepentingan Islam tercinta.
Kepada HIMCA diharapkan untuk dapat memberikan bakti ikhlasnya dalam menempatkan dan mengangkat harkat umat Islam yang mulia. Majulah HIMCA sampai Islam jaya, itulah yang menjadi harapan, cita-cita dan tujuannya.
Lagu ini memberi dampak yang positif terutama bagi para anggota dan pengurus HIMCA, diharapkan agar selalu dapat menyatukan hati, gerak dan langkah dalam kegiatannya sehari-hari, yang bertujuan untuk mencapai kejayaan Islam.
Jangan bertengkar dan jangan bermusuhan sesamanya, apalagi saling membenci. Insyaallah HIMCA dapat tampil menjadi buah hati bangsa dan umat Islam Indonesia serta masyarakat dunia.
Catatan;
Tulisan ini menjadi istimewa karena dibuat di tiga negara yaitu; pada saat berada di atas udara dalam ketinggian 40.000 kaki di atas permukaan laut, pada sebuah penerbangan perjalanan dari Muscat, Oman menuju Jakarta, Indonesia. Tulisan ini dilengkapi dalam lanjutan perjalanan Jakarta ke Medan pada tanggal 31 Oktober 2017 dan terakhir pada saat berada di Kuala Lumpur Malaysia, tanggal 11 Nopember 2017.[]
bersambung.
Penulis adalah Ketua Majelis Dakwah dan Komunikasi (MDK) PB Al Washliyah.
About Author
