JAKARTA – Kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia dan telah berusia 72 tahun merupakan karunia dari Allah Swt. Karunia Allah ini ditegaskan para pendiri Indonesia dengan mencantumkannya pada Pembukaan UUD 1945. Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Al Washliyah DKI Jakarta Muhammad Razvi Lubis di Jakarta.
“Kemerdekaan yang hari ini kita peringati merupakan karunia dari Allah Swt. Sesuai dengan kalimat yang termaktub di dalam pembukaan UUD 45 ‘Berkat Rahmat Allah’, kata ini menegaskan bahwa kemerdekaan kita merupakan karunia Allah Swt. Oleh karena itu kita patut mensyukurinya,” katanya saat menjadi pembina upacara pada Upacara Bendera Hari Kemerdekaan RI, Kamis 17 Agustus 2017 di halaman SMP Al Washliyah Kayumanis, Jakarta Timur.
Lebih lanjut dikatakannya, negara asing tidak ada yang percaya bahwa bambu runcing mampu mengalahkan senapan, tank dan pesawat tempur. Berkat rahmat Allah sehingga bambu runci bisa memerdeakakan Indonesia. “Hanya di Indonesia bambu runcing mampu mengalahkan panser, jet tempur dan senjata lainnya. Karenanya kita harus banyak bersyukur dengan kemerdekaan ini,” ungkapnya.
Foto: Pengibaran bendera merah putih.
Kemerdekaan Indonesia yang telah berusia 72 tahun, direbut dengan darah dan nyawa para syuhada. Umat Islam sebagai bangsa yang mayoritas telah mengusir para penjajah dari nusantara. “Gema takbir yang dikumandangkan para pahlawan telah memerdekakan bangsa Indonesia,” jelasnya di hadapan ratusan siswa dan dewan guru.
Ketua Pemuda Al Washliyah DKI Jakarta ini mengajak para pelajar yang merupakan generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif. Sebagai generasi yang akan menjadi pemimpin masa depan, pemuda harus bisa mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang baik.
Untuk itu tugas bangsa Indonesia saat ini adalah mengisi kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan dan menjaga NKRI. Kemerdekaan yang telah diwariskan para pahlawan harus terus dijaga. “Jangan sampai kita kembali dijajah melalui cara yang lain. Bisa saja kita dijajah melalui ekonomi, politik, budaya atau teknologi. Kita harus menjadi bangsa yang Berdikari yaitu berdiri di atas kaki sendiri seperti yang disampaikan Bung Karno,” terang M. Razvi.
Sebagai penutup, Ketua Pimpinan Wilayah GP Al Washliyah DKI Jakarta itu mengingatkan kepada para siswa bahwa mereka suatu saat akan menjadi pemimpin Indonesia. “Hari ini kalian pelajar, tetapi besok sekitar 20 atau 30 tahun akan datang kalian akan menjadi pemimpin bangsa ini. Di tangan kalianlah nasib bangsa ini ke depan,” tegasnya dalam amanat sebagai Pembina Upacara HUT RI ke 72.
(mrl)