PALEMBANG – Al Jam’iyatul Washliyah bukanlah sebuah organisasi yang baru di Sumatera Selatan. Organisasi yang lahir di Medan, Sumatera Utara ini telah masuk ke Sumsel sejak 1967. Hingga kini Al Washliyah masih terus ada di provinsi yang terkenal dengan makanan mpek-mpeknya.
Di bumi Sriwijaya tersebut banyak tokoh-tokoh Al Washliyah. Dalam kunjungan beberapa fungsionaris PB Al Washliyah ke Palembang pada Sabtu (05/08), masih berkesempatan bersilaturrahim dengan sesepuh Al Washliyah Sumsel. Usai menghadiri acara pelantikan PD Al Washliyah dan mengisi materi Upgrading langsung berkunjung ke rumah tokoh Al Washliyah.
Pengurus Al Washliyah Pusat berkesempatan bertemu dengan Haji Amirudin Musa dan istri Hj. Fathimah di kediamannya. Kedua tokoh ini merupakan aktifis Al Washliyah yang hijrah dari Medan ke Palembang. Buya H. Amirudin Musa pernah menjabat sebagai Ketua PW Al Washliyah Sumsel dan Ibunda Hj. Fathimah juga pernah memimpin Muslimat Al Washliyah.
Foto: Fungsionaris PB Al Washliyah dan PW Al Washliyah Sumsel sempat diabadikan dengan Buya H. Amirudin Musa dan Ibu Hj. Fathimah.
Beliau berdua sempat bercerita tentang tokoh-tokoh Al Washliyah di masa dahulu. “Kami terakhir hadir dalam acara Muktamar Al Washliyah di Bandung, Jawa Barat,” kata Hj. Fathimah kepada PB Al Washliyah di kediamannya. Muktamar Al Washliyah di Bandung, Jawa Barat ketika muktamar ke 18.
Al Washliyah pernah mengalami masa-masa jayanya di Palembang ketika dipimpin Alm. Buya KH. Rasyid. Selain sebagai Ketua PW Al Washliyah Sumsel, Buya Rasyid juga menjabat sebagai Ketua MUI di provinsi tersebut.
Foto: Foto bersama pengurus Al Washliyah dari Jakarta di plang PW Al Washliyah Sumsel.
Sebelum bertamu ke kediaman Buya H. Amirudin Musa, fungsionaris PB Al Washliyah yang dipimpin Sekjen Masyhuril Khamis sempat mendatangai kantor PW Al Washliyah Sumsel. Di sana pengurus Al Washliyah dari Jakarta dijamu makan siang oleh Ketua PW Al Washliyah Sumsel Bahder Johan dan pengurus lainnya.
(mrl)