JAKARTA – Belakangan ini marak di masyarakat spanduk mengenai gerakan untuk tidak menyolatkan jenazah orang munafik. Spanduk tersebut terpampang dibeberapa lokasi di DKI Jakarta. Himbauan agar tidak mengurus jenazah orang munafik itu mendapat tanggapan dari Pengurus Besar Al Washliyah.
Spanduk tersebut sudah banyak dipasang masyarakat dan pengurus masjid yang tidak menerima jenazah untuk disolatkan di masjid tertentu. Hal ini lantara orang tersebut memilih pemimpin non muslim dalam Pilkada. Al Washliyah sebagai Ormas Islam menghargai pernyataan tersebut.
Namun begitu, melihat kondisi sekarang ini Al Washliyah harus disikapi dengan bijaksana. “Soal statement tersebut kita menghargai prinsip itu, hanya perlu disikapi dengan bijak,” kata Sekretaris Jenderal PB Al Washliyah Masyhuril di Jakarta.
Muballig ibukota ini mengingatkan semua pihak agar tidak mudah menilai seseorang dengan sebutan munafik. “Jangan begitu gampang mencap seorang itu munafik atau tidak. Kita justru khawatir, kalau-kalau sifat-sifat munafik sudah hampir melanda kita semua,” ingatnya.
Lebih jauh Khamis melihat ada gerakan yang ingin membenturkan umat, untuk itu umat Islam jangan mau dipecah belah. “Umat lslam itu bersaudara, kita jangan terpecah atau sengaja di benturkan oleh orang lain,” terang Sekjen PB Al Washliyah.
Saat ini yang harus dilakukan setiap umat yaitu memperbaiki nilai keimanan dan keislamannya. “Karenanya ingatlah Firman Allah, bersatulah kita semua degan kembali memperbaiki nilai iman kita. lstiqomah dengan lslam kita, hanya itu yang bisa membuat kita terhormat,” tegas Masyhuril Khamis pada Sabtu (4/3) di Jakarta.
(mrl)