MASYARAKAT Muslim Sumut, khususnya Al Jam’iyatul Washliyah kehilangan seorang tokoh yang selama ini dikenal sebagai seorang da’i, aktifis organisasi, akademisi, dan politikus. Beliau bernama HM. Yunus Rasyid, SH, MH. yang meninggal pada hari Jumat tgl 27 Januari 2017. di kota Medan. Jenazahnya dikebumikan di kampung halamannya Serbelawan, Siantar, pada hari Sabtu tanggal 28 Januari 2017.
Saya mengenal alm HM.Yunus Rasyid sejak ia remaja di kota Siantar, pada saat itu alm mengikuti pengkaderan Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) Sumut yang pertama kali dan saya salah satu yang bertindak sebagai instruktur.
Setelah itu kami agak jarang bertemu karena saya hijrah ke Jakarta dan ke manca negara bekerja di Kementerian Luar Negeri RI sebagai diplomat.
Terakhir saya bertemu dengan almarhum di rumahnya, saat saya berkunjung ke Medan, saat baru tiba tugas dari luar negeri. Kami kumpul untuk reuni alumni IPA tahun 80 an terdiri dari mantan instruktur maupun mantan peserta kader.
Meskipun dengan almarhum jarang bertemu, tapi saya sering mendengar kiprahnya yang besar di Sumut. Beliau sangat aktif dan dinamis dalam kegiatan sehari-hari.
Di bidang akademis beliau pernah menjadi dosen dan menjabat sebagai Plt. Rektor Universitas Islam Sumut (UISU). Di bidang dakwah, beliau termasuk penda’i kondang yang kalau berbicara memiliki daya tarik tersendiri yang dapat memukau pendengarnya. Di bidang politik beliau pernah aktif di partai politik dan memegang posisi penting serta menjadi anggota DPR.
Di organisasi Al Washliyah beliau cukup aktif dalam berbagai kegiatan sejak remaja. Jabatan terakhir di Al Washliyah menjabat sebagai Wakil Ketua Al Washliyah Sumut dan ketua BPH UMN Al Washliyah.
Beberapa orang tokoh di Sumut yang saya minta pandangannya tentang almarhum mengatakan bahwa selama hayatnya termasuk tokoh yang cukup aktif dan bersemangat dalam melakukan berbagai kegiatan, senantiasa berinteraksi dengan masyarakat dan para tokoh terkemuka khususnya di Sumut.
Sewaktu ikut pengkaderan, saya sudah melihat sifat kepemimpinannya yang menonjol. Beliau peserta yang aktif dan memiliki rasa percaya diri tinggi dan terlihat ambisinya ingin tampil jadi pemimpin. Di lingkungan teman-teman Al Washliyah, alm. Yunus Rasyid dikenal cukup ramah, ia memiliki kharisma yang baik dan cukup disegani.
Saya sendiri sebagai seniornya, selalu kagum melihat kiprahnya, bila berhadapan dengannya meskipun ia orang yang disegani, selalu mengenalkan saya kepada orang disekitarnya bahwa saya adalah gurunya.
Terhadap kebaikan yang pernah dilakukannya, semoga itu menjadi kontribusi almarhum dalam membangun negeri kita tercinta, memperjuangkan tegaknya ajaran Islam dan aktif berpartisipasi dalam organisasi politik maupun Ormas Al Washliyah.
Innalillahi wainna ilaihi rojiun.
Kita doakan semoga Allah menerima amal baiknya, jika ada kekhilafan dan kesalahan dalam perbuatannya, mari kita maafkan, semoga akhir hayatnya almarhum mendapatkan khusnul khotimah.
Selamat jalan adinda, rasa sedih belum pupus sejak mendengar kepulanganmu. Jasa dan jerih payahmu dalam perjuangan yang baik untuk keluarga, agama, bangsa, khususnya untuk Al Washliyah dan umat Islam akan tetap kami kenang.
Kami ingin mengucapkan terima kasih, kau adalah bagian dari mutiara yang ada di antara kami, seorang tokoh yang pantas untuk dikenang. Maafkan kami jika kami pernah tersalah karena kami tidak sempat bertemu lagi saat terakhir berpisah denganmu.
Salam dari Salalah, Oman.
Penulis H.Abdul Mun’im.SH.MH Ketua PB Al Washliyah.