JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga dinilai masih lemah dalam menerapkan sistem edukasi dan waspada dini. Hingga kini telah ribuan korban jatuh, triliunan uang melayang akibat kurang normalnya cara berfikir orang-orang yang menyimpan uangnya di perusahaan investasi bodong atau abal-abal.
OJK sebagai lembaga negara yang menjamin dana masyarakat diminta lebih giat lagi dalam mendeteksi dini terhadap investasi bodong. “Jika penerapan sistem waspada dini dilakukan secara masif maka kejadian seperti itu kecil kemungkinan akan berulang. Kasihan banyak orang yang terus jadi korban,” kata aktivis Pengurus Besar Ormas Islam Al Washliyah Affan Rangkuti pada pada Rabu (18/01) menanggapi ramainya pemberitaan tentang Pandawa Group.
Seharusnya bila di suatu daerah tersiar kabar ada investasi bodong, OJK cepat bertindak untuk melakukan edukasi masif pada masyarakat dan pengawasan melekat. “Jangan menunggu menjadi besar dan berkembang baru ditertibkan, pastilah akan ada korban dan kerugian. Kalau OJK perlu bantuan karena kurang tenaga dalam edukasi, saya kira Ormas Islam siap membantu,” terangnya melalui pesan tertulis kepada kabarwashliyah.com.
Investasi dengan keuntungan 10 persen perbulan itu tidak masuk akal. Bisa masuk akal bagi orang-orang yang tak mengerti managemen keuangan atau mengerti namun karena desakan nafsu akhirnya akal sehat tidak berjalan. “Walaupun hampir terlambat, kita mesti apresiasi Satgas Waspada Investasi OJK. Kerja kerasnya mampu dan tegas menertibkan investasi-investasi ‘lipstik’ seperti Pandawa Group di Depok,” kata Affan Rangkuti.
Lebih lanjut diungkapkannya, pada 1998-1999 ada PT Banyumas Mulia Abadi (BMA), Hygamnet, dan New Era melakukan bisnis investasi seperti ini. Tiba-tiba bosnya menghilang bersama miliaran rupiah uang para membernya. Ada juga Koperasi Langit Biru dan banyak lagi yang lainnya.
“Mau sampai kapan hal ini terus terjadi dan mau sampai kapan kita tidak mau belajar dari kenyataan. Ironisnya, masih ada saja orang-orang yang tergoda,” katanya di Jakarta.
Affan juga mengingatkan agar patuhlah pada himbauan ulama, Ormas Islam, himbauan pemerintah agar tidak jadi korban investasi bodong. Walaupun sudah merugi akibat ulah sendiri, dia yakin pemerintah tidak akan berdiam diri untuk hadir. Itu membuktikan sayangnya pemerintah kepada rakyat.
“Kalau sudah merugi, lalu mau menyalahkan siapa? Himbauan itu karena sangat menyayangi umat. Tidak ada ruginya jika kita laksanakan himbauan itu. Kalau kita mau kaya raya maka syaratnya harus kerja keraslah,” himbau Affan.
(rilis/mrl)