JAKARTA – Al Jam’iyatul Washliyah merupakan organisasi yang lahir tanpa mengedepankan seorang tokoh. Perkumpulan ini lahir hasil dari musyawarah beberapa pelajar yang menginginkan persatuan umat Islam. Beberapa pelajar Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) di Medan melakukan beberapa kali rapat dan akhirnya lahir Al Washliyah pada 30 November 1930.
Lahirnya Al Washliyah tanpa mengedepankan ketokohan dari seseorang, ini diungkapkan Sekretaris Pengurus Wilayah Al Washliyah DKI Jakarta Hendra Gunawan Taher. Menurutnya Ormas Islam yang ada di Indonesia kebanyakan lahir karena faktor ketokohan dari pendirinya. Sementara Al Washliyah berbeda dengan Ormas Islam yang ada.
“Sedikit sekali organisasi yang berdiri karena hasil musyawarah. Al Washliyah lahir hasil musyawarah para pelajar. Organisasi ini pun terbentuk tidak karena faktor ketokohan,” kata alumni Madrasah Al Washliyah Ismailiyah Medan itu di Jakarta.
Bahkan para pendiri organisasi yang kini telah berusia 86 tahun itu tidak ada satupun memiliki sekolah yang didirikannya. Hendra memberi contoh salah satu pendiri Al Washliyah yang telah mendirikan madrasah dan universitas yaitu HM. Arsyad Thalib Lubis tidak ada menguasai apa yang telah dibangunnya.
“Para pendiri Al Washliyah tidak memiliki apa pun dari aset Al Washliyah. Muhammad Arsyad mendirikan Ismailiyah dan UNIVA tapi itu semua bukan milik pribadinya tapi milik umat,” tegasnya dengan semangat di hadapan pelajar Al Washliyah Kayumanis, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
(mrl)