KUALA LUMPUR – Rabithah Al ‘Alam Al Islami menginisiasi pertemuan tokoh-tokoh Islam dari beberapa negara untuk membahas kondisi umat Islam terkini. Forum pertemuan pimpinan umat Islam itu dibuka Wakil Sekjen Rabithah Al ‘Alam Al Islami Dr. Abdurrahman Zaidy dari Saudi Arabia pada Sabtu (26/11) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Ketum PB Al Washliyah Dr. H. Yusnar Yusuf, MS yang diundang untuk menghadiri forum tersebut mengatakan acara dihadiri beberapa tokoh umat Islam dari Indonesia dan negara-negara Islam lainnya. Banyak isu yang dibahas para pimpinan umat Islam itu. “Ada sekitar 12 tokoh Islam dari Indonesia yang diundang ke acara tersebut,” ujarnya.
Menurut Yusnar Yusuf salah satu isu yang didiskusikan yaitu upaya mendekatkan umat Islam kepada kitab suci Al Quran juga kepada masjid dan ulama. Yang tidak kalah pentingnya adalah mendekatkan generasi muda Islam kepada ulama.
“Isu yang dibahas yaitu mendekatkan secara utuh muslim kepada Al Quran, masjid dan ulama. Selanjutnya membiasakan generasimuda untuk dekat dengan ulama,” kata Ketum PB Al Washliyah itu pada Minggu (27/11) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merealisasikan kegiatan tersebut dengan menggunakan berbagai media dan salah satunya sosial media. Saat ini sosial media merupakan media yang paling digandrungi seluruh lapisan masyarakat. “Solusi yang mesti dilakukan adalah melalui social media, discution in masjid, madrasah and dialogue in organitation,” jelasnya.
Sebelumnya Yusnar Yusuf mengatakan ingin mengembalikan kekuatan dan kewibawaan ulama dalam mengambil keputusan untuk kemaslahatan ummah. Kini yang terjadi kurangnya kepercayaan umat kepada ulama. Kehidupan ulama saat ini menurutnya kurang bersahaja bila dibanding dengan kehidupan umara. Kondisi ini telah menjadikan ulama seolah-olah di bawah kendali umara. Mungkin hal itu yang menyebabkan perkataan ulama tidak didengar oleh umatnya.
Pertemuan yang berlangsung dua hari itu dihadiri delegasi dari Indonesia, Filipina, Singapura dan Malaysia. Musyawarah Liga Muslim Dunia itu diawali dengan salam perkenalan dari masing-masing peserta. Diawali oleh Duawzli dari Thailand, Dr. Yusnar Yusuf dari Al Washliyah, Dr. Muhyiddin Djunaidi dari Muhammadiyah dan yang lainnya secara bergatian.
(mrl)