MEDAN – Unjukrasa terhadap dugaan penistaan Al Quran yang dilakukan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) di Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta ternyata tidak hanya dilakukan di Ibukota Negara. Seluruh umat Islam di berbagai daerah juga melakukan protes terhadap penghinaan tersebut. Ucapan yang dilontarkan Ahok dalam kunjungan kerjanya itu telah menyakiti seluruh hati umat Islam di mana pun berada.
Seluruh daerah bergerak membela ketika kitab sucinya dilecehkan. Sama seperti di Jakarta, aksi Bela Islam juga dilakukan kaum muslimin di Medan Sumatera Utara. Tokoh-tokoh dan Ormas Islam bersatu padu menggelar aksi protes terhadap penghinaan yang dilakukan Ahok. Puluhan Ormas Islam seperti Al Washliyah, BKPRMI, HMI, PII, Muhammadiyah dan lainnya turun ke jalan meminta agar penghina Al Quran ditangkap.
Demonstrasi besar-besaran yang dilakukan umat Islam di Jakarta baru dua kali dilaksanakan. Aksi massa pertama dilakukan pada dua tempat yaitu Bareskrim Polri lalu menuju Balaikota Jakarta pada Jumat, 14 Oktober. Aksi kedua dilakukan dengan jumlah massa jutaan orang dilaksanakan pada 4 November lalu di depan Istana Negara.
Bila di Jakarta baru dua kali menggelar unjukrasa, kaum muslimin di Medan hampir setiap Jumat melakukan unjuk rasa meminta Ahok diadili. Di tanggal yang sama yaitu Jumat, 14 Oktober hampir seluruh umat Islam di daerah menggelar aksi membela Islam. Sama dengan di Jakarta, aksi di Medan dimulai pada 14 Oktober. Massa berkumpul di masjid Agung Medan, setelah sholat Jumat rakyat bergerak menuju Mapolres. Tuntutan mereka sama yaitu meminta Ahok diproses hukum. Di hari itu juga PD Al Washliyah Kota Medan melaporankan Ahok ke Polisi.
Melihat tidak ada respon dari aparat berwajib terhadap tuntutan Jumat (14/10), dua minggu kemudian massa kembali menggelar unjukrasa. Dengan lokasi titik kumpul yang sama yaitu di Masjid Agung Medan, pada Jumat (28/10) massa lalu kembali mendatangi Mapolres. Namun kali ini, sebelum bergerak ke Mapolres terlebih dahulu mendengarkan tablig akbar yang disampaikan Wakil Sekretaris MUI Pusat Tengku Zulkarnain yang datang ke Medan.
Aksi ketiga warga Medan atas penistaan yang dilakukan Ahok dilakukan pada 4 November lalu. Aksi ini bersamaan dengan unjukrasa besar-besaran yang dilakukan umat Islam di depan Istana Negara. Warga Al Washliya di Sumut selalu turut dalam ketiga aksi tersebut. Mereka terpanggil karena ini menyangkut kesucian agama yang mereka anut. Semoga unjukrasa umat di seluruh daerah itu mendapat respon cepat dari aparat penegak hukum. Diperkirakan massa akan kembali turun bila masalah penistaan ini tidak kunjung diproses.
(mrl)