JAKARTA – Mulut mu adalah harimau mu. Nampaknya peribahasa ini tepat bila dialamatkan kepada semua anak manusia. Peribahasa ini mengingatkan manusia untuk menjaga ucapannya dalam berkata-kata. Terkait ucapan yang dianggap kurang baik, Ketua Pengurus Daerah Ormas Al Washliyah Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara Ustaz Gustami Anmar secara terbuka menantang Nusron Wahid untuk berdebat.
Pernyataan Nusron Wahid dalam diskusi di Indonesia Lawyers Club (ILC) di salah satu televisi swasta pada Selasa (11/10) malam yang mengatakan bahwa “SAYA INGIN MENEGASKAN DI SINI YANG NAMANYA TEKS APAPUN ITU BEBAS TAFSIR, BEBAS MAKNA,” mengundang kemarahan salah satu Ormas Islam yaitu Al Washliyah.
Pengurus Ormas Islam ini dengan terang-terangan mengajak Kepala BNP2TKI itu untuk berdebat terkait pernyataan Nusron di televisi yang ditonton jutaan manusia.
“Kpda yth saudaraku nusron,saya ajak anda dalam debat tafsir alquran,bgitu dangkal nya tafsir suadara ttg auliya, sedangkan tafsir puisi anda masih salah, kalau puisi yg ngerti pemiliknya bagaimana orang punya standart penilian dan pemahaman dipuisi itu, puisi dibuat saja bertujuan Agar orang bisa paham tentang keadaan peciptnya, bukn yg paham penciptnya, krna mau dipahamilah maka puisi dibuat penciptnya,sudah saya kirim surat ke kantor saudara nusron,” kata Ustaz Gustami melalui akun resmi media sosialnya Alwashliyah Kota Tanjung Balai, Kamis (13/10/20160).
Pembina Thariqot Naqsabandiah Kota Tanjung Balai ini tidak main-main dalam menyampaikan tatantangannya itu. Karena apa yang disampaikan Nusron sangat menyakiti.
(rilis/mrl)