JAKARTA – Klarifikasi yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) terkait perkataannya yang dinilai banyak kalangan menghina Al Quran dianggap Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) tidak akan menyelesaikan masalah. Menurut Ketua GPA DKI Jakarta M. Razvi Lubis klarifikasi Ahok hanya bentuk pembelaan diri yang bersangkutan.
Meski Ahok sudah menyampaikan klarifikasinya namun itu tidak akan membendung keinginan umat Islam untuk melaporkannya ke penegak hukum. Gubernur DKI Jakarta itu dinilainya telah menyakiti hati umat Islam dengan menghina ayat Al Quran di hadapan warga Kabupaten Kepulauan Seribu.
“Pernyataan Ahok yang bisa kita lihat di sosial media benar-benar telah menyakiti umat Islam dan menghina agama Islam,” kata M. Razvi Lubis pada Minggu (9/10) pagi di kantornya di Jakarta. Bukan umat Islam di Jakarta saja yang disakiti tetapi juga kaum muslim seluruh Indonesia bahkan dunia.
Menurut Ketua Pemuda Al Washliyah, seharusnya sebagai pejabat publik, Ahok menjaga ucapannya. Bahkan sudah seharusnya gubernur memberi contoh yang baik kepada warga Jakarta. “Dia itukan pemimpin di daerah yang mayoritas muslim, sudah seharusnya dia menjaga ucapannya. Jangan memancing kemarahan umat Islam. Apa yang diucapkan itu sungguh memancing kemarahan kaum muslimin,” tegasnya.
Dikatakannya, banyak sikap dan perkataan Ahok yang menyakiti masyarakat dan umat Islam. Namun kali ini harus diproses secara hukum. “Biar nanti hukum yang menilai apa yang telah dilakukannya itu penghinaan atau tidak,” ujar M. Razvi yang juga Presidium Forum Musyawarah Lembaga Dakwah Pemuda Islam (FMDLPI) Jakarta itu.
Perlu diketahui, Ahok dalam sebuah acara di Kepulauan Seribu mengatakan jangan mau dibodohi oleh surat Al Maidah ayat 51. Pernyataan ini yang menjadi masalah bagi umat dan dianggap menghina kitab suci agama Islam.
(mrl)