BerandaKabar WashliyahBerziarah ke Pusara Pendiri Al Washliyah Tuan H. Abdurrahman Syihab

Berziarah ke Pusara Pendiri Al Washliyah Tuan H. Abdurrahman Syihab

MEDAN – Ziarah berikutnya adalah mengunjungi makam Tuan H. Abdurrahman Syihab. Beliau merupakan salah satu idolog dari Al Washliyah. Selain pendiri organisasi, beliau juga menjabat sebagai Ketua II atau Wakil Ketua Al Washliyah pertama. Dia masih seorang pelajar ketika melahirkan Al Washliyah.

Abdurrahhman Syihab yang lahir pada 1910 sudah nampak jiwa kepemimpinannya sejak belia. Ketika menimba ilmu di Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) Medan beliau dipilih menjadi Ketua para pelajar. Perkumpulan pelajar itu mereka beri nama Debating Club (kelompok diskusi). Di bawah kepemimpinannya, Debating Club sering membahas tentang pergerakan dan masalah yang dialami umat Islam.

Debating Club ini yang akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya Ormas Islam Al Washliyah. Abdurrahman muda saat itu risau melihat perpecahan di tubuh umat Islam. Gampang sekali umat dipecah belah terkait masalah agama yang furu’ (cabang). Belanda yang menjajah Indonesia sangat berperan memecah belah kaum muslimin. Dalam diskusi yang mereka lakukan akhirnya sampai pada keputusan untuk membentuk wadah yang bertujuan menyatukan umat.

Abdurrahman Syihab beberapa kali memimpin pertemuan guna membahas berdirinya perkumpulan Islam. Bahkan di rumahnya pernah dilakukan rapat-rapat untuk mendiskusikan pendirian Al Washliyah. Bersama dengan Ismail Banda, Muhammad Arsyad Thalib Lubis, Yusuf Ahmad lubis, Adnan Nur dan lain-lain mereka berdiskusi membahas bentuk perkumpulan. Pertemuan sudah dilakukan sejak Oktober 1930 secara marathon.

Ketika sudah disepakati untuk mendirikan organisasi, dan menyusun kepengurusan, beliau tidak serta merta menjadi ketuanya. Padahal sebelumnya dia adalah pemimpin bagi pelajar MIT. Abdurrahman Syihab rela menjadi Ketua II, sementara Ketua I dijabat Ismail Banda. Sikapnya itu menunjukan bagaimana sesungguhnya jati diri beliau. Dia memang memiliki jiwa yang santun dan baik hati, serta cinta kepada persatuan.

Tuan H. Abdurrahman Syihab, demikian dia biasa disapa adalah seorang ulama, umaro, pemimpin, organisatoris dan politikus. Begitu banyak talenta yang dimiliki ayah 10 orang anak ini. Beliau yang pertama kali mendirikan madrasah Al Washliyah di jalan Srinagar Medan setahun setelah perkumpulan didirikan. Dia juga terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan mendirikan kelasykaran.

Ketika Indonesia merdeka, Abdurrahman Syihab pernah duduk menjadi anggota DPRD di Sumatera Timur hingga menjadi anggota parlemen di Jakarta melalui Partai Masyumi. Partai Masyumi pun mendaulatnya menjadi salah satu ketua di tingkat pusat. Beliau memiliki kedekatan dengan pimpinan Masyumi termasuk Muhammad Natsir.

Menurut Ketua PB Al Washliyah Lukman Hakim Hasibuan, ketika PB Al Washliyah pindah ke Jakarta, dirinya pernah diajak Ketum PB Al Washliyah H.M. Ridwan Ibrahim Lubis bersilaturrahim ke M. Natsir di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu mantan Perdana Menteri Pertama Indonesia bercerita kepada mereka tentang sosok Abdurrahman Syihab.

Suatu ketika kata M. Natsir, pengurus Masyumi tengah melakukan rapat. Dalam rapat tersebut terjadi perdebatan sesama pengurus yang cukup pelik. Ketika itu tiba-tiba Abdurrahman Syihab datang dan ikut rapat. Ketika mengetahui suasana rapat tengah tegang beliau pun angkat bicara. Semua mendengarkan perkataan dan dapat menerima usul yang disampaikannya.

“Ketika Tuan Abdurrahman Syihab hadir semua masalah menjadi enteng dibuatnya,” kata Lukman menirukan perkataan Muhammad Natsir mengenai sosok ulama Al Washliyah itu.

Di pemerintahan Abdurrahman juga pernah dipercaya menjadi kepala perwakilan Kantor Urusan Agama Sumatera Timur. Banyak jabatan yang disandang putra dari Haji Syihabuddin ini. Beliau pun manjadi pemimpin yang menolak kehadiran ajaran Ahmadiyah di Indonesia dan sempat menulis buku tentang itu

Hampir seluruh hidupnya disumbangsihkan untuk kepentingan Islam, negara dan umat Islam. Dia seorang yang selalu memegang amanah dengan baik. Ketika diangkat menjadi anggota parlemen di Jakarta, dia bekerja keras untuk kemaslahatan umat hingga tidak memikirkan kesehatannya. Akhirnya Abdurrahman terserang penyakit dan dirawat di Kota Medan. Pada 7 Februari 1955, ulama Al Washliyah ini menghadap Ilahi Rabbi.

makam-abdurrahman-s-ok
Foto: Penulis saat berziara ke pusara pendiri Al Washliyah Tuan H. Abdurrahman Syihab. Beliau seorang ulama, umaro, pemimpin, organisatoris dan politikus.

Kini kita hanya bisa berziarah ke makam beliau. Makam Abdurrahman Syihab berdekatan dengan gurunya yang juga pemberi nama Al Washliyah Syekh H. Muhammad Yunus. Beliau juga dimakamkan di perkuburan Sungai Deli, Kota Medan. Jarak kuburan kedua mujahid Al Washkiyah itu sekitar 5 meter.

Di batu nisan terdapat logo bulan sabit bintang lima dan tertulis Abdurrahman Syihab Semasa Hidupnya Menjadi Ketua Pengurus Al Washliyah yang Didirikan 30 November 1930 di Medan. Memang benar seluruh usianya dia berkecimpung di Al Washliyah. Sampai akhir hayatnya pun masih menjabat sebagai Ketua Umum PB Al Washliyah. Dari sejak didirikan hingga akhir hayatnya beliau tidak pernah meninggalkan organisasi ini.

Al Jam’iyatul Washliyah dia lahirkan, dia dirikan, dia kembangkan dan dia jadikan sebagai ladang amal untuk mencerdaskan umat. Itulah ulama pejuang Al Washliyah yang dihormati lawan dan kawan seperjuangan. Semoga Allah menempatkan Tuan H. Abdurrahman Syihab di surga yang tinggi.[]

Penulis M. Razvi Lubis, Redaktur www.kabarwashliyah.com sekaligus Sekretaris PB Al Washliyah Periode 2015-2020.

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille