TANJUNGBALAI – Pemerintah Kota Tanjungbalai menyambut baik diadakannya Tablig Akbar untuk menjaga kedamaian di kota tersebut usai terjadinya kerusuhan berbau SARA beberapa waktu lalu. Pemerintah berkeinginan kota ini menjadi aman, damai dan sejahtera.
Hal ini dikatakan Sekda Kota Tanjungbalai Abdi Nusa dalam sambutan di acara Tablig Akbar yang diadakan Al Washliyah pada Jumat (15/9) di Tanjungbalai. “Kami sangat senang acara ini karena judulnya membawa kedamaian ke kota Tanjungbalai ini,” katanya.
Kejadian pada malam 29 Juli begitu cepat dan spontanitas. Pemerintah dan aparat cepat mengambil tindakan untuk mencegah agar kerusuhan tidak melebar. “Kami bersama seluruh elemen masyarakat bergerak cepat untuk mengamankan,” jelas Sekda Tanjungbalai. Namun gerakan massa sudah bejalan lebih dahulu sehingga pembakaran vihara tidak bisa dihindari.
Keadaan kemarin itu menjadi pelajaran berarti bagi pemerintah kota Tanjungbalai. Untuk itu hal yang jadi pemicu masalah harus segera di selesaikan, agar tidak terus menerus dirasakan generasi yang akan datang. Pada akhirnya ada kesepakatan untuk menurunkan patung Amitaba sesuai dengan permintaan masyarakat.
Ternyata warga Tionghoa juga sepakat untuk menurunkan patung tersebut. “Kita tidak ingin anak dan cucu kita terus mengalamai masalah ini. Apa yg diinginkan masyarakat nampaknya masyarakat Tionghoa juga menginginkan penurunan patung Amitaba,” kata Abdi Nusa di pesantren Al Washliyah Tanjungbalai.
Sementara Ketum PB Al Washliyah Dr. Yusnar Yusuf, MS menyambut kesepakatan antara Forum Komunikasi Pemerintah Daerah, tokoh agama dan masyarakat terkait penurunan patung tersebut. “Bila sudah disepakati maka segera diturunkan,” ujarnya.
(mrl)