MAKKAH – Para petugas kesehatan yang melayani jamaah haji Indonesia dinilai sudah bekerja dengan baik. Bahkan mereka telah berkerja tidak kenal lelah siang dan malam untuk mengurus jamaah yang kondisi kesehatannya melemah. Anggota Amirul Hajj Masyhuril Khamis memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh tim medis Indonesia.
Menurut Khamis tim kesehatan bahkan mampu menjalankan tugasnya dengan baik saat pelaksanaan Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina). Selama enam hari itu tidak sedikit jamaah haji yang drop kesehatannya, tetapi para petugas bisa melayani dengan baik. Hal ini disampaikannya usai mengikuti Rapat Koordinasi Refleksi Catatan Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji pada Kamis (15/9) malam di Makkah.
“Dari sisi pelayanan para petugas kesehatan kita sudah bekerja diluar tugasnya, terutama selama 6 hari di Arafah, Muzdalifah dan Mina,” katanya. Tim medis Indonesia dari pantauan Anggota Amirul Hajj ini ternyata tidak hanya merawat jamaah yang sakit di balai kesehatan. Petugas juga turut membantu jamaah yang terkenan dehidrasi karena panasnya suhu di tanah haram.
Dikatakan Khamis petugas kesehatan juga menyisir jamaah yang kelelahan dan terserang sakit ketika berada di jalan. “Petugas kesehatan juga turut mengevakuasi dan menyisir jamaah di jalanan yang terkena dehidrasi, stroke ringan, sampai dengan pingsan,” terangnya. Kondisi ini sanga membantu jamaah Indonesia di Arab Saudi.
Sementara terkait fasilitas kesehatan yang tersedia memang belum terbilang maksimal. Ke depan diharapkannya bisa lebih baik lagi. “Soal fasilitas kesehatan kita mengusulkan agar lebih ditingkatkan, mengingat tahun 2017 jamaah Indonesia berkisar 220 ribu,” ungkap Masyhuril Khamis yang juga Sekjen PB Al Washliyah itu.
(mrl)
