MEDAN – Fenomena game online kini berevolusi menjadi game yang berbasis smartphone android. Mungkin ada hal yang menyadarkan pihak produsen game online tentang keefektivitasan game melalui alat yang pada fungsi dasarnya sebagai alat komunikasi tersebut. Dengan perkembangan game yang semakin canggih membuat para pecandu game lebih praktis dan efektif dari pada game online yang membuat penggunanya berjam-jam di depan komputer.
Game terbaru yang kini mulai digandrungi oleh pecinta game adalah pokemon go. Nama pokemon mungkin tidak asing di telinga kita. Ya, sebuah serial kartun anak yang sangat populer ini bercerita tentang perburuan terhadap spesies pokemon. Begitulah sedikit penjelasan tentang asal mula pokemon tersebut.
Kini, cerita dalam serial kartun tersebut akan dialami secara nyata para pecinta pokemon melalui permainan game. Sebuah perusahaan game ternama asal negeri tirai bambu baru-baru ini telah merilis game yang bernama pokemon go. Ternyata game ini langsung laris di pasaran dan menguasai tangga teratas kategori game yang aplikasinya paling banyak diunduh. Meskipun belum dirilis secara resmi di Indonesia, game ini sudah dapat diunduh dan digunakan masyarakat.
Mengenai dampak permainan game ini, pro-kontra terjadi di tengah-tengah masyarakat. Yang paling santer diberitakan adalah larangan institusi pemerintahan, kepolisian, dan TNI telah mengumumkan larangan memainkan game pokemon go pada saat jam kerja berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menghindari dampak negatif yang timbul karena keasyikan bermain game pokemon go. Mulai dari kecelakaan kendaraan dan hal-hal negatif lain sudah pernah terjadi.
Menyikapi hal ini, pelajar juga harus dihindarkan dari rasa candu akan permainan game pokemon go agar kualitas belajarnya tetap terjaga. Dikhawatirkan jika permainan ini dimainkan terus-menerus bisa berakibat pada minat belajar. Pelajar akan lebih memilih membuka permainan game dari pada membuka pelajaran.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PC IPA Kecamatan Medan Tuntungan Banu Wira Baskara kepada kabarwashliyah.com. “permainan game pada dasarnya hanyalah sebagai sarana penyegaran setelah melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari. Namun game akan berdampak buruk jika digunakan secara berkelanjutan. Saya harap pelajar jangan terpengaruh dengan sensasi game pokemon go yang sedang trend saat ini”.
Banu juga berharap pihak sekolah mampu mempersempit ruang gerak pelajar dengan kegiatan positif agar pelajar tidak punya kesempatan bermain game apalagi di lingkungan sekolah pada saat jam belajar berlangsung.
(rilis/mrl)