MEDAN – Kedatangan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad ke Pulau Nias dan mampir ke Panti Asuhan Al Washliyah memberikan makna sendiri bagi organisasi ini. Bahkan ada kejadian yang sangat mengharukan ketika kehadiran tokoh berpengaruh dari negeri jiran itu saat bertemu dengan anak panti.
Mahathir Mohammad sempat mengangkat seorang anak panti menjadi anak asuhnya dan ingin dibawa ke negaranya. Mahathir tertarik lantaran salah satu anak panti Al Washliyah itu memiliki nama yang sama dengannya yaitu Mahathir Mohammad. “Mahathir Mohammad sempat mengangkat seorang anak panti yang kebetulan namanya sama yaitu Mahathir Mohammad,” kata mantan Kepala Panti Asuhan Al Washliyah Zainuri Yusuf di Medan.
Saat itu juga anak panti bernama Mahathir Mohammad ditawarkan untuk ikut ke Malaysia, namun anak tersebut menolaknya. “Mahathir kecil saat itu masih duduk kelas 4 SD, dan ketika dia diajak ikut ke Malaysia dia tidak mau,” terang Zainuri Yusuf yang merupakan orang tua dari staf PB Al Washliyah Sam’un Abdillah.
Karena hubungan Panti Asuhan Al Washliyah Gunung Sitoli masih terus berlanjut, pada tahun berikutnya PM Malaysia itu kembali memberikan tawarannya kepada Mahathir kecil. Akhirnya Mahathir Mohammad asli Pulau Nias itu bersedia ke Malaysia untuk bersekolah di negeri tersebut.
Namun sayangnya Zainuri tidak mengetahui lagi bagaimana kabar anak panti Al Washliyah itu setelah tinggal di Malaysia. “Saya tidak mengetahui lagi perkembangannya saat ini karena tidak ada informasi tentang Mahathir si anak panti,” ungkapnya.
Terkait kedatangan mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad ke Medan dalam rangka Seminar Internasional, Zainuri berharap momen tersebut bisa dimanfaatkan PB Al Washliyah untuk menanyakan hal ini. Dia yakin Mahathir masih mengingat kejadi tersebut.
Bahkan diharapkannya Ketum PB Al Washliyah yang juga menjadi salah satu pembicara bersama dengan Mahathir Mohammad bisa menyampaikan program pendidikan, dakwah dan amal sosial Al washliyah kepada orang yang saat berpengaruh di Asia Tenggara itu. “Bisa saja kita ajukan program kerja sama untuk membangun rumah tahfidz kerja sama antara Al Washliyah dengan Mahathir Mohammad,” saran da’i Al Washliyah tersebut.
(mrl)