SAFARI Ramadhan sungguh banyak memberikan manfaat. Tujuan utamanya adalah untuk melakukan tabligh akbar menyampaikan dakwah Islam kepada masyarakat untuk meningkatkan ketaqwaan dan semangat perjuangan. Selain berdakwah, secara otomatis acara ini menciptakan ukhuwah Islamiyah yang hangat, akrab dan bersahabat antara Al Washliyah dan masyarakat. Mengenalkan organisasi Al Washliyah kepada masyarakat yang dikunjungi dalam suasana yang menyenangkan.
Kunjungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan konsolidasi organisasi internal Al Washliyah, berdiskusi dengan masyarakat tentang perjuangan umat Islam setempat, termasuk perjuangan di tingkat nasional, regional dan internasional.
Safari juga sekaligus dapat melakukan riset lapangan tentang keadaan yang dihadapi umat Islam di lokasi secara nyata, keadaan yang dihadapi organisasi Al Washliyah yang sesungguhnya. Melakukan perjalanan turis religi, melihat perkembangan kemajuan pembangunan yang dicapai pemerintah dan masyarakat di daerah yang dikunjungi, dll.
Safari Ramadhan Nasional Al Washliyah 1437H/2016M ke Propinsi Kalimantan Barat ini berlangsung sejak tanggal 1 – 4 Juli 2016. Kegiatan ini merupakan kunjungan ke empat Safari Ramadhan dan yang terakhir untuk tahun ini. Kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Sebelumnya, Safari Nasional Al Washliyah ini telah melakukan kunjungan ketiga Propinsi yaitu; Propinsi Banten, Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Sumatera Barat.
Daerah yang dikunjungi di Kalbar termasuk yang terbanyak dari propinsi sebelumnya. Ada tiga kota yang lokasinya berbeda yaitu Pontianak, Mempawah dan Kubu Raya. Tabligh Akbar dilakukan yang terbanyak sampai tiga kali di tiga masjid yang berbeda yaitu; dua kali dilakukan menjelang shalat taraweh di masjid umum dan satu kali dilakukan kuliah Subuh menjelang pulang di masjid Kampus Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Foto: Ketua MDK Abdul Mun’im buka puasa bersama dengan jamaah masjid Jami’atul Khair di Keraton Pulau Pedalaman Mempawah.
Acaranya juga yang terbanyak yaitu; tiga tempat berbuka puasa yaitu; di rumah dinas Wakil Walikota Pontianak dengan wakil walikota dan tamu-tamu khusus. Selanjutnya dijamu Rektor Universitas Tanjungpura bersama keluarga dan terakhir di Masjid Agung Al Falah Mempawah bersama para ustadz dan santri tahfizul Quran.
Shalat Taraweh dilakukan di tiga tempat yaitu; dua kali di Pontianak dan sekali di Mempawah di Masjid Keraton. Waktu kunjungan juga terlama selama empat hari yaitu; mulai tanggal 1 sampai 4 Juli 2016.
Kunjungan Safari Al Washliyah ke Kalbar kali ini menjadi lebih istimewa karena Tim Safari selain menjadi Tamu PW Al Washliyah, juga menjadi tamu khusus Rektor Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak, Prof. Dr. H. Thamrin Usman, Dea sekaligus sebagai fasilitator kujungan.
Sejak kedatangannya, Tim Safari PB Al Washliyah dijamu secara khusus oleh rektor dan diberikan kesempatan berceramah di Masjid Kampus Al Muhtadin UNTAN di depan para jamaah dari Civitas Academika dan masyarakat sekitar.
Ada kemajuan besar yang cukup penting dicapai pada kunjungan kali ini. Saat Tim Safari PB Al Washliyah berbincang-bincang tentang bagaimana memajukan Al Washliyah. PW Al Washliyah Kalbar Drs. H. Herman Fauzi, mengatakan bahwa dia ingin menyumbangkan/mewakafkan tanahnya seluas dua Hektar, jika Al Washliyah mau membangun Perguruan Tinggi di Ibukota Propinsi Kalbar. Herman Fauzi adalah mantan Kandepag dan Anggota DPRD Menpawah selama dua Periode.
Sebagaimana halnya di Sumbar, masyarakat di Kalbar juga umumnya tidak begitu mengenal Al Washliyah. Tidak mudah untuk mengenalkan dan meyakinkan suatu organisasi yang baru dikenal oleh mereka.
Al Washliyah dalam dakwahnya lebih mengedepankan persaudaraan dan menampilkan dakwah yang santun, sejuk dan penuh dengan nuansa persaudaraan, hal ini mempermudah Al Washliyah untuk bisa diterima dengan baik di lingkungan mana saja ia berada.
Terasa masyarakat cukup antusias dan dapat menunjukkan respon yang besar, baik saat memberi tausiah maupun saat setelah turun dari mimbar. Telah terjadi suasana yang cukup bersahabat, di mana saat bersalaman sambil berangkulan erat-erat, ada diskusi hangat yang berkelanjutan dalam meresponi ceramah yang baru diberikan.
bersambung.
Oleh Abdul Mun’im.
Ketua MDK PB Al Washliyah