TASIKMALAYA – Keberadaan organisasi Al Washliyah yang lahir pada 1930 di Kota Medan, Sumut ternyata terasa sampai ke tanah Sunda. Hal ini terbukti dengan berdirinya beberapa Perguruan Al Washliyah di daerah Jawa Barat. Hingga kini lembaga pendidikan Al Washliyah sudah ada di Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Indramayu dan Bekasi.
Adanya sekolah dan madrasah Al Washliyah di tanah pasundan ini berkat kerja keras pengurus Washliyah terdahulu. Menurut penuturan pendiri Al Washliyah Tasikmalaya KH. Juned Lubis, dirinya dikirim ke kota tersebut oleh PB Al Washliyah. “Saya itu dikirim secara resmi oleh Majelis Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (MPPK) PB Al Washliyah dengan menggunakan mandat,” katanya.
Pengakuan KH. Juned Lubis ini disampaikan ketika menerima rombongan PB Al Washliyah yang dipimpin Sekretaris Jenderal Masyhuril Khamis. Saat itu cerita KH. Juned, dirinya dikirim berdakwah ke pulau Jawa bersama beberapa orang da’i. Para da’i ini merupakan alumni Al Qusmul ‘Aly Al Washliyah di Medan. Mereka dikirim ke tempat yang berbeda satu sama lain.
Para da’i muda ini dikirim ke masing-masing daerah yang membutuhkan guru Agama Islam. “Saya dikirim MPPK PB Al Washliyah ke Tasikmalaya, Ustadz Hajum Siregar ke Sukra, dan Ustadz Hamdan Nasution ke Anjatan (Indramayu),” terangnya di kediaman KH. Juned pada Rabu (18/5) di Tasik.
Dari pengakuan beliau, PB Al Washliyah mengirim mereka pada tahun 1965 dari Medan. “Saat itu sedang pecah kasus PKI saya dikirim,” ingatnya. Sejak itulah Juned muda mengajarkan agama Islam kepada penduduk Kota Tasikmalaya khususnya di Kecamatan Indihiang. Hingga kini Al Washliyah telah memiliki Raudhatul Athfal, Madrasah Diniyah Awaliyah dan Madrasah Tsanawiyah.
(mrl)