BerandaKabar WashliyahTerkait Musda Dua Kali di Labura, PB Washliyah Panggil PW Sumut

Terkait Musda Dua Kali di Labura, PB Washliyah Panggil PW Sumut

JAKARTA – Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) segera memanggil PW Al Washliyah Sumatera Utara terkait adanya dua kali Musyawarah Daerah (Musda) Al Washliyah Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) Sumatera Utara (Sumut)

Hal itu terungkap dalam rapat harian PB Al Washliyah khusus membahas pengunduran diri Ketua Majelis Pendidikan Tinggi (MPT) Dr.H. Abd Rahman Dahlan dan kisruh kepemimpinan PD Al Washliyah Labura, Sumut.

Rapat dihadiri Ketua Umum PB Al Washliyah Dr.H.Yusnar Yusuf, Sekjen Drs H Masyhuril Khamis SH MM, para ketua-ketua, sekretaris, bendahara di jajaran pengurus harian.

Selain memanggil PW Al Washliyah Sumut ke Jakarta, peserta rapat juga memerintahkan PW Al Washliyah Sumut  untuk menunda pelantikan hasil musda versi Sampurna Rambe.

“Hasil rapat khusus menyepakati PB memanggil PW Al Washliyah Sumut untuk mengklarifikasi kenapa terjadi musda duakali di daerah itu, ” kata Syamsir, Sekretaris PB Al Washliyah, usai rapat di Kantor PB Al Washliyah di Kawasan Cempaka Putih Timur, Sabtu (23/4 /2016) malam lalu.

Syamsir, sebagai inisiator rapat membahas masalah Washliyah Labura pada tingkat pengurus besar. Sebagai putra daerah ia memprihatinkan atas kondisi terjadinya dualisme kepemimpinan Al Washliyah di Labura pasca musda. Musda  pertama dilangsungkan pada akhir Oktober 2015 lalu atas perintah PW Al Washliyah Sumut, dan H. Syahminan Pasaribu terpilih jadi ketua, tapi  belakangan hasil musda itu tidak diakui dan disahkan oleh PW Al Washliyah Sumut

 

rapat-aw-1Berkas pembelaan hasil Musda Al Washliyah Labura, Sumut tertanggal 31 Oktober 2015.

Masalah ini sebenarnya pada awal November 2015,  sudah dilaporkan oleh panitia musda dan PD Al Washliyah terpilih  kepada PB Al Washliyah di Jakarta, namun tidak mendapat respon cepat.

Beberapa bulan kemudian, persisnya awal April 2016 digelar musda lagi di rumah pribadi seorang tokoh Al Washliyah dan menghasilkan ketua terpilih Sampurna Rambe, tanpa koordinasi dengan PD Al Washliyah terpilih yang sebelumnya.  “Kedua-dua musda ini pun dihadiri oleh unsur PW Al Washliyah Sumut, Kenapa? ” kata Syamsir.

Kondisi ini, menurut Syamsir, berdampak kepada kepemimpinan pengurus daerah, pengurus cabang dan ranting di tingkat kelurahan. Yang memprihatinkan lagi ada sebagian jemaah Al Washliyah di arus bawah jadi bingung dan khawatir bakal berujung kepada perpecahan.

Mengenai pengunduran diri Ketua MPT dari jabatannya, jajaran pengurus dapat menerima. Karena Abd Rahman Dahlan hanya mundur dari jabatan ketua majelis bukan dari unsur Ketua PB Al Washliyah.
Yang terpenting lagi bahwa rapat pengurus menyepakati untuk mengganti semua personalia Majelis Pendidikan Tinggi (MPT) PB Al Washliyah yang bertugas menangani 9 universitas/perguruan tinggi Al Washliyah di Indonesia.

(rilis/esbeem)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille