LEBAK – Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah Provinsi Banten Edi Sunaryo menegaskan komitmen organisasi berlambang bulan sabit bintang lima itu dalam bidang dakwah dan pendidikan. Menurutnya Al Washliyah akan terus berupaya mencerdaskan generasi Islam dimanapun. Hal ini dikatakannya dalam prosesi peletakan batu pertama Madrasah Tsanawiyah Al Washliyah di Badui, Senin (11/4).
“Sebagai Ormas Islam yang besar, Al Washliyah terus berjuang mencerdaskan bangsa melalui pendidikan dan dakwahnya,” kata Edi di hadapan aparat Desa Leuwidamar dan tokoh masyarakat setempat. Keberadaan organisasi ini di Badui bentuk komitmen Al Washliyah yang peduli pada pembentukan Imtak dan Iptek generasi muslim.
Lebih lanjut dikatakannya, bila disuatu daerah ada Al Washliyah maka harus berdiri juga lembaga pendidikan di situ. “Berbicara tentang Al Washliyah maka harus berbicara tentang madrasah, dakwah dan amal sosial,” tegasnya. Hal ini tidak bisa dipisahkan dari Ormas Islam yang telah berusia 85 tahun itu.
Menurut Edi, Al Washliyah sudah lama hadir di Kampung Margaluyu, Kelurahan Leuwidamar, Badui. Bahkan saat ini ada warga desa itu yang tengah berkuliah di Universitas Al Washliyah di Medan. “Ada dua kader dari Badui yang sedang menempuh pendidikan di Medan,” ungkap Edi Sunaryo.
Usai memperoleh gelar sarjana keduanya akan dikembalikan ke desa tersebut untuk membangun kampung halamannya. “Nanti akan kita kembalikan ke kampungnya untuk membangun kampung ini,” tambahnya. Pembinaan bagi warga Badui akan terus dilakukan Al Washliyah. “Tahun ini pun bila ada anak yang bisa dikirim untuk belajar, akan kita kirim kuliah ke Medan,” tutur Ketua PW Al Washliyah Banten.
Sementar itu Ketua Pengurus Daerah Al Washliyah Kabupaten Lebak, Parta mengatakan pada tahun ajaran 2016/2017 madrasah itu sudah bisa beroperasi. Saat ini setidaknya ada sekitar 25 anak yang akan menjadi siswa di madrasah baru itu. “Siswa yang saat ini akan lulus dari madrasah ibtidaiyah Al Washliyah sekitar 17 orang dan yang sudah lulus pada tahun lalu yang masih belum bersekolah sekitar 8 anak. Jadi ada 25 anak untuk tahun ajaran baru ini,” ungkapnya.
Menurutnya dinas pendidikan dan kementerian agama setempat juga sudah memberikan lampu hijau untuk memulai proses pendidikan di madrasah itu.
(mrl)