BerandaDunia islamRakernas Washliyah Bahas Radikalisme dan Aliran Sesat

Rakernas Washliyah Bahas Radikalisme dan Aliran Sesat

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) Dr.H. Yusnar Yusuf, mengemukakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Al Washliyah yang diselenggarakan hingga 1 Februari 2016 di Wisma DPR Cikopo, Puncak, Jawa Barat, sangatkah strategis, antara membahas berbagai persoalan umat Islam serta bangsa dan negara ini.

Menurut Yusnar, Al Washliyah akan mengimplementasikan program kerja secara nyata dari hasil muktamar ke-21 di Jakarta, April tahun 2015 kemarin. Beberapa hal yang akan dibahas diantaranya adalah Dewan Fatwa Al Washliyah yang akan menyikapi masalah-masalah yang terjadi di Indonesia saat ini khususnya berkaitan dengan Islam.

“Banyak sekali masalah yang belakang menyinggung Islam seperti kasus Gafatar, adanya radikalisme, ini merupakan hal terpenting untuk dibahas,” ucap Yusnar kepada wartawan.

Al Washliyah juga berusaha untuk meningkatkan dakwah baik dibidang pendidikan, ekonomi dan amal sosial. Mereka juga akan menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan melalui Bhinneka Tunggal Ika. Terkait dengan ekonomi, Al Washliyah pun sipa menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Selama ini banyak pihak memandang sebelah mata pada umat Muslim di Indonesia. Mereka tidak terlalu paham dan mampu mengembangkan bisnis.

Dalam hal ini diperlukan pembelajaran di kalangan masyarakat dan meyakinkan pemerintah, umat Muslim saat ini mampu bersaing di dunia bisnis. Selain itu untuk dunia pendidikan, dengan lembaga pendidikan yang ada pihaknya berharap dapat bersaing saat masuk dunia kerja.

Penguasaan dua bahasa, Arab dan Inggris sangat penting. Beberapa lulusan pendidikan AL Washliyah di Hizbul Ali banyak yang dapat mengenyam pendidikan di Timur Tengah serti Al Azhar di Mesir dan Abu Nur di Suriah.

Mereka dapat berkuliah disana tanpa tes dengan Muadalah, penyetaraan ijazah Pesnatren dengan Al Azhar Mesir. Beberapa tahun ini kualitas guru juga perlu peningkatan karena hanya tinggal 10 persen guru yang berkualitas untuk mampu membentuk siswa yang berprestasi.
(*/esbeem)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille