JAKARTA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan, mengharapkan organisasi keagamaan Al Jam`iyatul Washliyah (Al Washliyah) dapat menjadi bagian meningkatkan kemampuan kaum kecil dalam hal pendidikan dan perekonomian di era masuknya perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Zulkifli mengatakan hal itu saat menerima audiensi Ketua Umum PB Al Washliyah, Yusnar Yusuf, dan panitia Rakernas I PB Al Washliah, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Kehadiran Yusnar menemui Ketua MPR Zulkifli Hasan untuk meminta kesediaannya menjadi pembicara utama dalam Rakernas I Al Washliyah, 29-31 Januari 2016 di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Lebih lanjut Zulkifli mengatakan, keberpihakan terhadap kaum kecil jangan diartikan menciptakan diskriminasi terhadap ras tertentu. Justru sebaliknya, jika kaum kecil tidak dibantu, disparitas dari segala aspek akan semakin jauh berbeda.
“Saya belum lama saat umrah di Tanah Suci bertemu Perdana Menteri Malaysia, Nazib Razak. Dia menceritakan negaranya pada masa lalu membuat program rekayasa sosial untuk membantu membangkitkan kaum kecil dari keterpurukan dari segala hal,” ujar Zulkifli.
Lalu, kata Zulkifli, hal itu juga sebenarnya dapat dilakukan juga di Indonesia. Kaum yang lemah dibantu pendidikannya setinggi mungkin. Kemudian, akses ekonomi seperti pinjaman modal perbankan dipermudah dengan bunga yang rendah.
“Inilah yang saya harapkan. Kalau dibiarkan terus disparitas terjadi, kaum lemah bisa saja menjadi putus asa dan melakukan hal yang tidak baik, menjadi begal atau membuat kerusuhan,” ungkap dia.
Menanggapi keinginan Ketua MPR, Zulkifli Hasan, Yusnar mengatakan, saat ini pengurus Al Washliyah ada di 29 tingkat provinsi atau Pengurus Wilayah (PW) yang selalu membantu memberdayakan umat, terutama dalam hal pendidikan.
Dia berharap apa yang disampaikan Zulkifli Hasan tadi bisa diulangi saat rakernas, sehingga seluruh pengurus daerah bisa memahami. “Namun, yang terpenting lobi ketua MPR atas niatnya juga harus dilanjutkan ke tataran pemerintahan, sehingga semua pihak dapat bergerak merealisasikan memajukan kaum kecil,” sebutnya.
(vitrianda siregar/koransindo/esbeem)