JAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Al Washliyah (PP IPA) mengungkapkan ada beberapa Kepala Sekolah dan Madrasah Al Washliyah di Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) tidak peduli dengan perkaderan pelajar Al Washliyah di daerah itu. Hal ini terbukti dengan tidak diperbolehkannya organisasi ini merekrut siswa Sekolah dan Madrasah Al Washliyah untuk mengikuti Latihan Kader Dasar (LKD) yang dilaksanakan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) Labura. Demikian disampaikan Ketua Umum PP. Ikatan Pelajar Al Washliyah Ishak Ali Muda, Rabu (30/12) di Jakarta.
Meski tidak diperbolehkannya siswa Washliyah mengikuti kaderisasi, para pengurus IPA Labura tetap menggelar acara LKD. Namun peserta yang ikut hanya 30-an orang, tidak seperti biasa yanga mencapai 100-an lebih siswa.
Menurut PP. IPA, pengurus Al Washliyah sebagai induk organisasi jangan tinggal diam terhadap kepala sekolah dan madrasah yang tidak memperbolehkan siswanya ikut LKD. Kabarnya menurut Ishak, hal ini terjadi setelah pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di daerah itu. Saat proses Pilkada banyak kader IPA di Labura tidak mendukung calon yang dijagokan Kepala sekolah dan madrasah Al Washliyah Labura.
Dengan kondisi seperti ini, Ketua Umum PP. IPA Ishak Ali Muda meminta kepala sekolah dan madrasah Al Washliyah yang ada di Labura untuk berpikir secara jernih. “Pengkaderan ini merupakan arena untuk membentuk kader masa depan sebagai regenerasi di Al Washliyah. Kaderiasasi merupakan ruh organisasi dan kita sebagai warga Washliyah kalau tetap menginginkan organisasi ini terus ada dan bermanfaat maka kaderisasi tidak layak untuk dihalangi,” tegasnya.
Ishak mengingatkan seharusnya setiap pelaksanaan perkaderan wajib didukung semua pihak. Jangan gara-gara politik malahan merusak program organisasi. “Semestinya mereka mendukung hal tersebut jangan gara-gara Pilkada program organisasi untuk menciptakan cikal bakal kader Al Washliyah ini terhambat, sebab kaderisasi merupakan perintah dan amanah organisasi,” katanya.
Foto: Peserta LKD IPA di Kabupaten Labura. Meski dihambat, perkaderan tetap berjalan.
PP. IPA mengatakan seharusnya Kepala Sekolah dan Madrasah Al Washliyah memfasilitasi kegiatan kaderisasi ini bukan menghambatnya. “Kita berharap Ayahanda Al Washliyah bisa membantu setiap kegiatan yang dilaksanakan IPA.”
Berikut sekolah dan nama-nama kepala sekolah dan Madrasah yang tidak memperbolehkan siswanya mengikuti LKD yang dilaksanakan PD. IPA Kab. Labura yang dikeluarkan PP. IPA; 1. Aminurasid Aruan (Kepala Madrasah Aliyah Swasta Al Washliyah Aek Kanopan), 2. Wasik (Kepala Madrasah Aliyah Swasta Al Washliyah Tanjung Pasir), 3. Yahdin (Kepala Madrasah Aliyah Swasta Al Washliyah Kampung Mesjid).
Pimpinan Pusat organsasi pelajar Washliyah di Jakarta berharap Al Washliyah bisa mengambil sikap terhadap oknum yang menghalangi kaderisasi di IPA. Hal ini penting agar cita-cita organisasi bisa sama-sama digapai.
(rilis/mrl)