BerandaKabar WashliyahYusnar: Pemerintah Kurang Peduli Washliyah

Yusnar: Pemerintah Kurang Peduli Washliyah

JAKARTA – Pihak eskekutif (pemerintah) yang menjalankan roda pemerintahan ini belum berkeadilan, termasuk perhatiannya kurang terhadap Ormas Islam termasuk Al Jam`iyatul Washliyah (Al Washliyah).

Hal itu dikemukakan Ketua umum Pengurus Besar Al Washliyah, Dr.H.Yusnar Yusuf, saat peluncuran Tri Kebangsaan dan Refleksi Akhir Tahun di kantornya, Jalan Jenderal Ahmad Yani No 41 Jakarta Pusat.

Didampingi Sekjen PB Al Washliyah, H.Masyhuril Khamis,  Ketua umum Yusnar Yusuf mengemukakan bahwa APBN untuk pendidikan sebesar Rp409 triliun, tapi  hanya Rp45 triliun yang dialokasikan untuk pendidikan agama di bawah naungan Kementerian Agama. Ini sebagai indikator bahwa pemerintah belum sungguh-sungguh dan peduli serta bersikap adil untuk hal anggaran pendidikan, terutama pendidikan agama.

Ormas Al Washliyah yang sudah berusia 85 tahun, menurut Yusnar, banyak bergerak di bidang pendidikan. Sekarang sudah memiliki 1.016 unit lembaga pendidikan Al Washliyah, mulai dari tingkat TK hingga Madrasah Aliyah/SMA, 9 unit Perguruan Tinggi/Universitas dan belasan panti asuhan yang tersebar di Indonesia, tapi perhatian pemerintah kurang terhadap Al Washliyah.

“Secara jujur kami akui bahwa masih ada honor guru Al Washliyah sebesar Rp200 ribu per bulan di ibukota,” ucap Yusnar.

Dalam refleksi akhir tahun, Yusnar mengemukakan 6 hal yang menjadi perhatian Al Washliyah, yakni 1, eksekutif (pemerintah ) yang belum berkeadilan, 2, Legislatif yang belum berpihak kepada rakyat, 3, Yudikatif yang maish berhadapan dengan penghalang, 4, Ulama masih ada yang berpihak kepada penguasa, 5, Umat Islam masih selalu dinomorduakan dan 6, Kebhinekaan yang masih semu.
Pada bagian lain, Yusnar Yusuf, yang juga unsur pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar lagi. Sebagai Ormas Islam yang turut memperjuangkan kemerdekaan, Al Washliyah akan menjadi garda terdepan mempertahankan NKRI. Ia menyebutkan sejumlah tokoh Al Washliyah yang berperan pada era pra kemerdekaan, seperti Ismail Banda, Abdurrahman Syihan, HM Arsyad Thalib Lubis dll.

Menurutnya NKRI harus dijaga dari aspek-aspek negatif, provokatif, konflik dan lain-lainnya. Indonesia tidak boleh terpecah belah lantaran konflik karena di sini tempat kita mengabdi sampai akhir menutup mata. “Al Washliyah beserta umat Islam akan menjadi yang terdepan dan bertanggung jawab mempertahankan NKRI,” kata Yusnar di hadapan awak media.

Al Washliyah sebagai Ormas Islam yang telah berusia 85 tahun, malam tadi mengeluarkan tiga sikapnya terkait dengan kebangsaan. Tiga sikap yang diberi nama Tri Kebangsaan itu merupakan hasil pemikiran Al Washliyah tentang dimensi bangsa ini. Selain mempertahankan dan menjaga NKRI, sikap selanjutnya adalah terus menjaga kerukunan umat beragama.

Al Washliyah sejak lahir pada 1930 di Kota Medan, Sumatera Utara, terlibat aktif dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Salah satu pendirinya M. Arsyad Thalib Lubis seorang kristolog Sumatera Utara begitu banyak sumbangannya dalam menjaga kerukunan antarumat di Sumatera. Sehingga Al Washliyah akan terus aktif dalam mengawal kerukunan umat beragama.

“Menjaga semangat toleransi kerukunan umat beragama, untuk hidup tetap toleran dalam kebhinekaan NKRI,” tegas Yusnar, sambil menyebutkan saat ini kebhinekaan harus diperjuangkan kembali.

(esbeem)

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille