BOGOR – Korban investasi bodong terus berjatuhan sepanjang tahun. Rakyat yang tak melek finansial selalu menjadi korban para penipu berkedok pengusaha sukses yang mampu menularkan kekayaannya dalam sekejap tanpa kerja keras kepada mereka yang bermodal.
“Investasi dengan keuntungan 10%-15% perbulan itu tidak masuk akal. Masuk akal bagi orang yang mau berinvestasi dan siap kehilangan uangnya dan jangan menyesal,” kata Affan Rangkuti, Pengurus ALZIS PB Al Washliyah di Bogor, Sabtu (05/12).
Dulu tahun 1998-1999 ada PT BMA, Hyg, dan NE yang melakukan bisnis investasi seperti ini. Tiba-tiba menghilang bersama miliaran rupiah uang para membernya.
“Untuk itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jangan seperti ada dan tiada. Tugasnya harus melindungi rakyat dari godaan para pengusaha yang siap lari. Ini malah kok seperti melempem. Apa menunggu umat hilang uang. Umat gak ngerti masalah beginian, OJK harus turun lapangan dan stop bisnis ini. Jangan nunggu pengaduan dan duduk di belakang meja kantor,” kritisi Affan.
Lanjutnya, OJK harus bersinergi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI juga jangan anggap remeh hal ini. Ini bisa membuat umat malas kerja, makan riba dan akhirnya mempengaruhi akidah. Hancurlah moral umat kalau dibiarkan.
(mrl/rilis)