JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Yusnar Yusuf MS, menyampaikan pidato resmi pada HUT ke-85 Al Washliyah, yang akan dibacakan oleh inspektur upacara (Irup) pada hari Senin tanggal 30 November 2015 pada pukul 08:00 Wib secara serentak di seluruh tanah air.
Pidato selengkapnya sebagai berikut:
PIDATO KETUA UMUM
PENGURUS BESAR AL JAM`IYATUL WASHLIYAH
PADA HARI ULANG TAHUN KE-5 AL WASHLIYAH
SENIN 30 NOVEMBER 2015
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu`Alaikum Warahmatullohi Wabarkatuuh.
Pada hari ini, Senin tanggal 30 Nopember 2015 genaplah usia organisasi Al Jam`Iyatul Washliyah 85 tahun. Ini berarti bahwa Al Washliyah sebagai Organisasi Islam telah banyak memberikan kontribusi kepada pembangunan umat beragama, berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia, sejak zaman prakemerdekaan hingga saat ini.
Dari sisi usia, tentulah Al Washliyah loebih tua dari 70 tahun Indonesia Merdeka. Wajar apabila sumbangsih organisasi Al Washliyah yang kita cintai ini, tidak boleh dilupakan sejarah. Para kader, tokoh, cendikiawan, dan kalangan ulama Al Washliyah sudah menunjukkan eksistensinya di berbagai bidang pembangunan manusia yang seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
Saudara-Saudara Washliyin yang Saya Hormati
Saya selaku pribadi, maupun sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`Iyatul Washliyah, pertama-tama mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun Ke-85 Al Washliyah pada hari ini. Juga ucapan yang sama kepada semua pihak, khususnya keluarga besar Washliyin di mana pun Anda berada.
Alhamdulillah, dengan bertambahnya usia Al Washliyah, kita semua bangga dan bersyukur, atas Ridho Allah SWT dan ini sebagai bukti sejarah bahwa Al Washiyah dapat bertahan dari zaman ke zaman. Berpikir semakin matang dan berkualitas untuk menjadikan organisasi ini sebagai dambaan umat berskala nasional.
Terus terang, Al Washliyah telah mampu melampaui berbagai fase sejarah perjuangan bangsa. Mulai dari fase prakemerdekaan RI, fase Proklamasi Kemerdekaan, orde lama, orde baru dan reformasi hingga era saat ini. Hiduplah Washliyah dari zaman berzaman. Pantang surut di tengah jalan, walau penuh dengan rintangan.
Ke depan, tantangan Al Washliyah tentulah semakin berat. Persoalan-persoalan keummatan di negara ini silih berganti dan beraneka ragam. Pergantian kepemimpinan nasional belum dapat membawa perubahan yang berarti. Angka kemiskinan dan pengangguran menjadi problematika sosial yang terus berkepanjangan.
Maraknya peredaran narkoba, minuman keras, tindak pidana korupsi, tindak kejahatan terhadap anak-anak, faham radikalisme, terorisme, bentrok massa bernuansa agama, situasi dunia Islam Yang cenderung bergejolak, tentulah akan menambah tingkat keprihatinan Al Washliyah.
Mengenai angka pengangguran, juga menjadi perhatian serius Al Washliyah. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin per September 2014 lalu mencapai 27,73 juta orang atau 10,96 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Meski demikian, ada penurunan sekitar 11,25 persen dari 28,28 juta orang.
Angka kemiskinan cenderung turun sejak tahun 2009, Meski pun belum pada jumlah yang cukup berarti. Pada tahun 2009 angka kemiskinan mencapai 32,35 juta jiwa. Data BPS ini mungkin dapat berubah seiring dengan gelombang PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan geliat ekonomi yang belum membanggakan.
Saudara-Saudara Para Kader, Pelajar, Pemuda dan Mahasiswa Se- Al Washliyah.
Menyikapi persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara belakangan ini, Al Washliyah sungguh prihatin terhadap terjadinya gejala pergeseran akhlaq anak bangsa di negeri ini. Sebagian orang sudah seenaknya mencaci-maki, menghujat, menghina, berujar kebencian, mengumbar aib secara terbuka, dengan alasan demokrasi dan hak berpendapat.
Al Washliyah sebagai Ormas Islam mengkhawatirkan jika nilai-nilai ke-Islaman anak bangsa luntur tergerus kemajuan informasi Dan Teknologi Komunikasi. Jejaring media sosial menjadi propaganda terbuka untuk melampiaskan dendam dan karakter pribadi. Pemanfaatan media sosial disalahgunakan, nilai dan norma-norma keislaman telah terpinggirkan. Perilaku bertutur dan tulis, sudah tidak lagi mengedepankan akhlaqul karimah, adab serta etika komunikasi.
Gejala-gejala yang demikian, sesungguhnya menambah tingkat keprihatinan Al Washliyah semakin mendalam terhadap kondisi berbangsa dan bernegara saat ini. Oleh karena itu, Al Washliyah yang didirikan 30 November 1930 silam, mengajak seluruh umat Islam Indonesia untuk kembali kepada ajaran Islam yang sebenar-benarnya. Yakni menjadi manusia yang muttaqin, berakhlaq dan mengamalkan ajaran agama secara utuh, termasuk dalam pergaulan bermasyarakat, berorganisasi dan berkeluarga.
Rasulullah SAW Bersabda, Artinya: “Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim)
Firman Allah SWT: Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (Rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al-Ahzab 21).
Saudara-Saudara Washliyin yang Saya Hormati dan Saya Banggakan
Pada Kesempatan Hari Ulang Tahun Ini, Saya Ingin Menyampaikan Beberapa Pokok Harapan Yang Hendaknya Menjadi Perhatian Seluruh Washliyin.
1. Atas nama Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`Iyatul Washliyah, saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Al Washliyah ke Depan yang lebih baik. Kepada seluruh kader, anggota, pengurus dan simpatisan, termasuk para guru, dosen dan para pengelola lembaga pendidikan dan Panti Asuhan Al Washliyah di Tanah Air, mari kita luruskan niat suci kita masing-masing untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara ini melalui Al Jam`Iyatul Washliyah.
2. Lembaga Pendidikan Al Washliyah harus kita benahi. Al Washliyah kini telah memiliki 1.036 unit lembaga pendidikan. Mulai dari tingkat Raudhotul Athfal/TK, Sekolah Dasar/Madrasah hingga SMA/Aliyah/ Qismul Ali, Sebanyak 14 Unit Panti Asuhan, 9 Universitas/Sekolah Tinggi di seluruh Indonesia. Semua itu harus kita benahi dan dikelola dengan baik. Pengurus Al Washliyah di berbagai tingkatan, haruslah lebih proaktif terhadap kelangsungan dan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan Al Washliyah.
3. Pengurus organisasi harus berbuat dan mendorong untuk kemajuan pendidikan agar dapat berdaya saing dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya di daerah masing-masing. Al Washliyah harus memiliki sekolah/madrasah unggulan sebagai mana yang kita miliki dahulu, yang mampu mencetak ulama yang memiliki ilmu agama yang luas. Demikian juga pengelolaan dan manajeman panti asuhan harus kita benahi secara bertahap.
4. Al Washliyah kini sudah berusia 85 tahun. Mari kita bangun dan jaga nama baik Al Washliyah ini dengan hati ikhlas. Al Washliyah harus istiqomah mengawal aqidah umat Islam Indonesia. Dan Washliyin harus mampu menjadi penyejuk dan mempererat ukhwah di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Kembalikan kepercayaan umat kepada Al Washliyah sebagaimana periode-periode awal Al Washliyah berdiri dahulu. Hidupkan kembali semangat Al Washliyah dan kibarkan panji-panji organisasi di seluruh pelosok tanah air. Perbaiki niat suci kita masing-masing dalam berorganisasi. Yakinlah, niat yang mendua masuk ke jajaran Al Washliyah, kelak ia akan gugur dengan sendirinya dari organisasi tercinta ini.
5. Terakhir, khusus menjelang Pilkada serentak yang digelar pada 9 Desember 2015 ini, saya mengingatkan kepada seluruh Washliyin untuk mengedepankan Ukhwah Islamiyah. Saya percaya bahwa para Washliyin sudah lebih cerdas dalam menggunakan hak pilihnya.
Demikianlah pidato HUT Ke-85 Al Washliyah pada 30 November 2015 ini saya sampaikan, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas perhatian semua pihak, termasuk aparatur pemerintah, sipil dan militer. Selamat 85 Tahun Al Washliyah Mengabdi. Semoga Allah SWT memberi kita kekuatan dan kelapangan rezeki kepada kita Washliyin. Amin-Amiin Ya Robbal `Alamin.
JAKARTA, 30 November 2015
Nasrum Minallah
Wafathun Qorib
Wabasyril Mukminin
Wassalamu`Alaikumwarahmatullohi Wabarkatuuh
PENGURUS BESAR
AL JAM`IYATUL WASHLIYAH
dto
Dr.H.Yusnar Yusuf MS
Ketua Umum
About Author
