MEDAN – Muktamar ke 12 Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) secara resmi dibuka Ketua DPD RI Irman Gusman di Asrama Haji Pangkalan Mansur, Medan pada Jumat (6/11). Hadir dalam acara tersebut Ketum PB Al Washliyah Yusnar Yusuf, Anggota DPD RI asal Sumut, Forum Musyawarah Daerah setempat, alumni dan pelajar Al Washliyah.
Layaknya muktamar organisasi lain, kondisi di IPA tidak jauh berbeda. Persaingan antar kandidat Ketum PP IPA kian hari kian memanas. Dinamika seperti ini sebenarnya biasa saja dalam sebuah organsasi. Namun yang sangat disayangkan, memanasnya kondisi perhelatan Muktamar IPA kali ini karena keterlibatan senior.
Keterlibatan para senior atau ayahanda membuat risih para pengurus IPA dari daerah. Keterlibatan senior sebenarnya positif bila memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan muktamar. Misalnya melihat mana yang kurang maka itu yang dibantu. Namun sayangnya keterlibatan senior itu terkait dukung mendukung dan turut mempengaruhi para pemegang suara.
Suasana yang kurang baik ini disampaikan salah satu peserta muktamar dari Kalimantan Timur. Menurut Ketua PW IPA Kaltim Lia Septiyani keadaan di arena muktamar kurang nyaman karena keterlibatan senior. Dia mengatakan senior terlibat terlalu jauh terkait kandidat.
“Kondisi di Sumut kurang nyaman, senior-senior turun gunung memback-up salah satu kandidat. Begitu panas suasana muktamar di Sumut,” kata Lia kepada kabarwashliyah.com di Medan pada Sabtu (7/11).
Pengurus Pelajar Al Washliyah dari pulau Kalimantan ini juga menyampaikan kegelisahannya terkait muktamar IPA kali ini. Dirinya merasa malu dengan adanya permainan yang kurang terpuji dari kandidat Ketum dalam menggalang suara. “Malu kami karena di IPA dalam proses muktamar ini beredar kegiatan kurang baik untuk penggalangan suara,” ungkapnya.
Bila kondisi yang disampaikan Ketua IPA Kaltim Lia Septiyani itu benar maka Muktamar IPA kali ini sangat buruk. Belajar dari perjalanan muktamar IPA sebelumnya selalu berjalan baik dan tidak ada kegiatan yang mencoreng marwah organisasi. Semoga keterlibatan para senior memberikan kebaikan bukan sebaliknya.
(mrl)
