AEKKANOPAN – Musyawarah Daerah Al Jam`iyatul Washliyah (Musda Al Washliyah) Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatera Utara berlangsung alot, Sabtu (31/10/2015) hingga Minggu (1/11/2015) dinihari. H.Syahminan Pasaribu SH,MH, kembali terpilih sebagai Ketua Pengurus Daerah Al Washliyah Labura untuk periode berikutnya dengan memperoleh 32 dari 54 suara.
Musda yang dihadiri Sekretaris Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumut ini, sejak awal `memanas`, apalagi nuansa menjelang Pilkada serentak pada 9 Desember 2015 mendatang berimbas kepada suasana Musda Ormas Islam ini.
Atas desakan Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumut, Pengurus Daerah Al Washliyah Labura memaksa diri untuk menggelar musda, padahal sebelumnya mengajukan permohonan penundaan musda hingga usai pilkada. Hal tersebut dilakukan demi menjaga soliditas dan ukhwah pengurus serta anggota Al Washliyah. Apalagi masa bakti Pengurus Daerah Al Washliyah Labura sebenarnya berakhir pada pertengahan September lalu.
Musda yang diikuti oleh puluhan peserta terdiri dari pengurus Al Washliyah se-Labura, ditambah pengurus organ-organ bagian. Musda begitu dibuka secara resmi, suasana sudah mengarah kepada kurang kondusif. Saling interupsi juga mewarnai musyawarah Organisasi Al Washliyah, yang kini sudah berusia 85 tahun.
Menjelang tengah malam, saat memasuki tahap penentuan bakal calon ketua, gelombang aksi protes terus menggema. Aksi ke luar ruangan pun terjadi. Namun akhirnya, tahapan dan proses pemilihan calon ketua tetap berlanjujt setelah panitia membaca seksama dan mempertimbangkan AD/ART serta Peraturan Organisasi (PO) mengenai musda.
Haji Syahminan Pasaribu, Ketua terpilih, menyatakan atas keprihatinannya penyelanggaraan musda, terutama pada saat-saat penentuan bakal calon ketua. Karena menurut dia, suasana musda keruh akibat adanya kelompok-kelompok tertentu yang ingin memaksakan kehendak. “Apa yang dilakukan oleh musda sudah sesuai dengan AD/ART dan peraturan organisasi Al Washliyah. Itu yang menjadi pegangan berorganisasi” tegas Minan, yang juga Calon Bupati Labura ini.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah Dr.H.Yusnar Yusuf, menanggapi laporan soal pelaksanaan Musda Al Washliyah Labura yang nyaris deadlock (tunda). Namun bisa berlanjut dengan hasil Syahminan Pasaribu kembali terpilih sebagai Ketua Pengurus Daerah Al Washliyah Labura.
Yusnar menyambut baik terpilihnya kembali Syahminan Pasaribu. Akan tetapi ke depan, menurut Yusnar, PB Al Washliyah akan menata dan membenahi secara nasional mengenai sistem dan mekanisme pemilihan pengurus Al Washliyah, sehingga tercipta suasana pemilihan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islami. Peran ulama akan lebih dikedepankan dalam menentukan seorang calon ketua. “Ini menjadi tugas kita bersama.”
(esbeem)