MEDAN – Menyikapi Muktamar XII Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) yang digelar di Medan Sumatera Utara, beberapa pengurus Pimpinan Cabang IPA Kota Medan seperti IPA Medan Tembung, Medan Barat, Medan Johor dan Medan Amplas mulai angkat bicara terkait bakal calon Ketua Umum PP IPA.
Para ketua pimpinan cabang ini menilai bahwa pada dasarnya para Caketum PP IPA yang hari ini sudah mendaftar ke panitia merupakan kader-kader terbaik Ikatan Pelajar Al Washliyah. Namun yang sangat disayangkan, para pemilik suara di muktamar ini mencium adanya konspirasi tidak baik dari oknum pengurus PP IPA terkait upaya mereka untuk meloloskan calon yang dirasa belum tuntas jenjang pengkaderannya yang sesuai dengan AD/ART dan peraturan organisasi IPA itu sendiri.
Perlu diketahui, untuk menjadi seorang Ketua Umum PP IPA, Anggaran Dasar menyebutkan calon ketua umum harus sudah pernah ikut Latihan Kader Instruktur (LKI). “AD/ART itu kitab sucinya organisasi, jadi kalau yang menjadi landasan berpijak dan bergerak suatu organisasi sudah tidak dipatuhi bagaimana roda organisasi ke depan,” kata M Fadly, Ketua PC IPA Medan Tembung.
Menurut mereka, jenjang kaderisasi di IPA menjadi syarat utama seseorang untuk menjadi anggota sebuah organisasi khususnya Al Washliyah, apalagi untuk menjadi seorang pimpinan didalamnya, sudah pastilah harus merujuk pada aturan organisasi tentang jenjang pengkaderan.
“Kami berharap ini hanya sebuah wacana sesat belaka yang tujuannya untuk membuat muktamar tak kondusif,” ungkap M Fadly yang diamini ke empat pimpinan lainnya.
Akan tetapi, bila hal itu benar adanya, maka pihaknya menegaskan bahwa mereka yang akan menjadi motor di arena muktamar untuk melawan konspirasi yang dianggap tidak menghargai jenjang pengkaderan di IPA.
“Kok enak aja, untuk menjadi ketua kecamatan seperti kami aja minimal harus LKD, masak setingkat ketua umum juga harus selevel dengan kami yang masih LKD dan LKM,” tukas ketua-ketua PC IPA itu.
(rilis/mrl)