JAKARTA – Pengurus Besar Al Washliyah sambut kehadiran muslim Amerika Serikat di kantor pusatnya. Dalam kunjungannya ke Indonesia, muslim Amerika bernama Ahmed Sabre menyempatkan diri silaturrahim ke Ormas Islam Al Washliyah. Banyak hal yang disampaikannya di hadapan PB Al Washliyah, Minggu (18/10) malam di jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat.
Mulai dari kondisi warga muslim setelah kejadian 11 September 2001 dengan hancurnya dua gedung World Trade Centre (WTC) yang menghentakkan dunia. Peristiwa ini telah membuat citra umat Islam diidentikan sebagai teroris. Namun Sabree mengatakan peristiwa 11/9 itu juga memberikan dampak positif bagi Islam.
Menurutnya setelah kejadian tersebut banyak warga Amerika yang ingin mengetahui tentang Islam. Hampir sebagian besar warga AS tidak mengenal tentang Islam. Kondisi penduduk Amerika sangat berbeda dengan Inggris dan Prancis. Kedua negara ini lebih baik pengetahuannya dibanding negaranya karena Inggris dan Prancis pernah menjajah negara muslim.
Kejadian menarik yang diungkapkan Sabree setelah kejadian runtuhnya WTC adalah banyaknya penduduk Amerika yang ingin tahu tentang Islam. “Mereka ramai-ramai membeli Al Qur’an. Sehingga Al Qur’an menjadi kitab best seller,” kata Sabre menceritakan kondisi paska runtuhnya gedung WTC. Setelah membaca Al Qur’an, banyak orang Amerika yang memeroleh hidayah dan memeluk agama Islam.
Ahmed Sabre yang tinggal di Atlanta, negara bagian Georgia itu mengatakan saat ini banyak mahasiswa AS yang mempelajari Islam. Mereka mencari informasi Islam dari internet dan sosial media. Bahkan yang mengembirakan, di seluruh universitas telah berdiri perkumpulan mahasiswa muslim (Moslem Student Asosiation – MSA).
“Di setiap universitas di Amerika ada MSA termasuk di Harvard University,” terangnya di hadapan pengurus Al Washliyah. Para mahasiswa muslim ini berdakwah dengan cara mengenalkan kepada masyarakat tentang Islam. Bahkan mereka mengajak warga AS untuk berpuasa dan menyampaikan manfaat dari puasa.
Ahmed Sabre datang ke PB Al Washliyah diterima langsung Sekjen PB Al Washliyah Masyhuril Khamis dan sejumlah penggurus diantaranya yaitu Ahmad Hamim Azizy, Haris Banadji, Abdul Mun’im, Abdul Rivai Harahap, M. Razvi dan Zulhamdi Rusydi.
(mrl)
About Author
