JAKARTA – Gerakan dakwah Al Washliyah yang mulai digalakan kembali dengan dibentuknya Majelis Dakwah dan Komunikasi (MDK) mendapat tanggapan positif dari warganya. Respon baik ini terungkap dalam dialog interaktif dengan tema ‘Hijrah dan Dakwah’ dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah, Selasa (13/10) malam di kantor PB Al Washliyah Rawasari, Jakarta Pusat.
Pengurus Al Washliyah yang menghadiri dialog tersebut mengungkapkan kerinduannya terhadap gerakan dakwah Al Washliyah di era 1980-an hingga 1990-an. Menurut seorang da’i Al Washliyah Ahmad Sakroni yang dikirim PB Al Washliyah pada akhir 1980-an untuk berdakwah ke Suku Badui di pedalaman Banten, Al Washliyah masa itu sering mengirim da’i-da’inya ke daerah terpencil.
“Saya dikirim ke Badui oleh Al Washliyah yang saat itu almarhum Ustadz H. Harun Amin yang mengagasnya,” ujar Sakroni yang kini menjabat sebagai Sekretaris PW Al Washliyah Banten di sela-sela dialog.
Sakroni mengatakan, langkah awal yang dilakukannya kala itu adalah mendekati Kepala Suku Badui. Misinya itu pun berhasil dengan masuk Islamnya Kepala Suku Badui bernama Jarusamin yang telah memimpin sukunya selama 35 tahun.
“Selama setahun saya berdakwah di Badui, Alhamdulillah saya telah mengislamkan sekitar 2800 orang suku Badui,” katanya. Menurutnya program dakwah seperti ini yang seharusnya diangkat kembali oleh PB Al Washliyah melalui MDK.
(mrl)