RABU tanggal 14 Oktober 2015, bertepatan tanggal 1 Muharram 1437 Hijriah, adalah tahun baru Islam. Umat Islam sedunia menghormati Tahun Baru Islam ini dengan mengadakan berbagai acara.
Kepada semua pengurus Al Wahliyah dan Organisasi Bagiannya di semua tingkatan di seluruh Indonesia diharapkan dapat merayakannya mengisi berbagai kegiatan dakwah yang bermanfaat sambil membangun syiar Islam dan silaturrahim.
Apa kaitan hijrah dengan Dakwah dan bagaimana semestinya perhatian dan kepedulian kita terhadap dakwah Islam?. Hijrah telah menginspirasi umat Islam dimana-mana untuk meningkatkan kualitas diri dari keadaan yang ada menjadi lebih baik lagi.
Dalam sebuah puisi, seorang penyair Islam Iqbal dari Pakistan pernah menulis ungkapan indah dan menyentuh antara lain mengatakan;
“Di jalan ini tak ada tempat berhenti, sikap lamban berarti mati. Mereka yang bergerak merekalah yang berhak di depan, yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas”.
Jika kita perhatikan, kepemimpinan Islam yang besar sejak dipimpin oleh nabi Muhammad, beralih ke Khulafaurrasyidin, lanjut ke Muawiyah, lalu ke Abbbasiah dan Otsmani (Ottoman), mereka semua melakukan hijrah, bergerak untuk memperluas wilayah dakwah dan menyebarluaskan agama Islam seksligus memperluas wilayah kekuasaannya.
Cara berfikir mereka semuanya berwawasan global, tidak berhenti berkutat disekitar tempat kediamannya saja dari tahun ke tahun sampai nenghembuskan nafas terakhir, tapi mereka bergerak dan berjihad kemana-mana.
Setelah mereka memperkuat pertahanan di daerahnya masing-masing, lalu melakukan kegiatan ekspansi ke luar wilayah tempat tinggalnya untuk memperluas dakwahnya sekaligus memperluas wilayah kekuasaannya.
Dengan gerakan besar itu, kualitas umat Islam menjadi hebat, mereka jadi pemberani, pintar, ahli strategi, disegani dan terpandang. Umat Islam memimpin dan menentukan arah kehidupan dimana-mana.
Selain itu, ada sekumpulan pedagang Muslim dari Yaman yang melakukan perjalanan ke luar negeri giat ikut melakukan dakwah. Mereka menyebar sampai ke seluruh wilayah Indonesia yang akhirnya berhasil membuat orang Indonesia yang jumlah penduduknya cukup besar menjadi beragama Islam dengan cara damai dan santun.
Bagaimana dengan kita umat Islam Indonesia saat ini khususnya masyarakat Al Washliyah?. Apakah kita ada di dalam gerakan dakwah atau termasuk orang yang berdiam diri dan berpangku tangan terhadap kegiatan dakwah?.
Muslim Indonesia pada saat ini cukup dikenal oleh masyarakat dunia, merupakan masyarakat Muslim yang jumlah penduduk Muslimnya terbesar di Dunia.
Al Washliyah juga dikenal sebagai salah satu organisasi Islam besar diantara organisasi Islam lainnya di Indonesia.
Baik kepada muslim Indonesia maupun muslim yang bergabung di Al Washliyah, banyak pihak berharap agar dapat melakukan suatu yang besar untuk kemajuan Islam di Indonesia maupun di negara lain.
Apakah kita ikut melakukan sesuatu untuk memperluas ajaran Islam ke seluruh pelosok nusantara dan ke belahan dunia?
Adakah diantara kita ada yang berfikir seperti muslim pada zaman dahulu, sehari-hari tidak sekedar berfikir dan bertindak untuk mencari penghidupan semata, tapi ikut bertanggungjawab untuk berdakwah memperluas ajaran Islam?.
Tahun baru hijriah ini suatu momentum untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi Majelis Dakwah dan Komunikasi (MDK) Pengurus Besar Al Washliyah periode 2015-2020. Untuk mengajak semua masyarakat Muslim khususnya Warga Al Washliyah untuk berhijrah bersama-sama dari berdakwah biasa-biasa saja menjadi dakwah dengan melakukan gerakan besar-besaran.
Agar terjangkaunya semua daerah termasuk daerah terpencil di Indonesia, MDK dalam periode lima tahun ini bermaksud akan mendirikan Menejmen Da’i (MD) di setiap kecamatan di Indonesia yang jumlahnya sekitar 6500 kecamatan.
Dengan adanya MD, diharapkan akan lahir berpuluh-puluh ribu Da’i dan Da’iyah serta tersebarnya mereka diseluruh penjuru Indonesia.
Tugas pokok MD ada enam yaitu;
Pertama untuk merekrut Da’i dan Da’iyah dilingkungannya masing-masing, kedua memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon Da’i sampai mereka terampil menjadi juru Dakwah, ketiga membantu menempatkan mereka untuk bisa berdakwah dimana-mana,
keempat memberikan perlindungan kepada Da’i dan Da’iyahnya, kelima sebagai perwakilan PB. Al Washliyah dan
keenam membuat laporan bulanan ke Al Washliyah di tingkat pusat dan tembusannya ke wilayah dan daerahnya masing-masing.
Seperti kita ketahui bahwa banyak daerah-daerah di Indonesia yang tidak terjangkau oleh dakwah Islam dan ada diantaranya sudah ada Muslim yang murtad.
Selain itu kita tidak dapat informasi yang akurat tentang apa sesunguhnya yang terjadi di berbagai daerah terpencil karena tidak punya wakil.
Dengan adanya MD ini, maka diharapkan akan tercipta networking besar dan merata diseluruh Indonesia untuk kegiatan dakwah yang meluas.
Untuk mendirikan MD ini. MDK PB Al Washliyah ingin mengerahkan Pimpinan Al Washliyah beserta organisasi bagiannya mulai dari tingkat Wilayah, daerah, cabang sampai ke tingkat Ranting.
Bagi kecamatan yang belum ada Al Washliyahnya, diharapkan Pimpinan Al Washliyah bersama organ bagian yang terdekat dapat mendirikannya. Selain itu MDK PB Al Washliyah akan turun sendiri untuk mendirikan yang lainnya.
Manfaat utama dari MD ini adalah tersebarnya para ustad Al Washliyah di seluruh Nusantara sebagai representasi Al Washliyah dimana mereka berada untuk melakukan dakwah. Mereka akan diberi sertifikat tandanya mereka resmi sebagai ustad Al Washliyah.
Diperkirakan MD ini perkembangannya akan jauh lebih cepat dari perkembangan organisasi Al Washliyah sendiri. Kalau organisasi Al Washliyah pendiriannya memerlukan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.
Abdul Mun im.
Ketua MDK PB Al Washliyah.