JAKARTA – Pengurus Besar Al Washliyah menyampaikan Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah jatuh pada Rabu 14 Oktober 2015. Keputusan ini dikeluarkan Badan Hisab dan Rukyat (BHR) PB Al Washliyah dalam sidang penerbitan kalender hijriyah pada 28 September di Universitas Al Washliyah Medan. Hal ini disampaikan Wakil Ketua BHR PB Al Washliyah Ahmad Hamim Azizy pada Kamis (1/10) di Jakarta Pusat.
Menurut Hamim untuk menentukan kapan awal bulan qamariah khususnya Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah serta Muharram, Al Washliyah berpijak pada firman Allah Swt yang artinya: “Dan Allahlah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu.” (Yunus : 5).
Serta sabda Rasulullah Saw yang artinya:”Berpuasalah (Ramadhan) karena melihat hilal (1 Ramadhan) dan berbukalah (mengakhiri puasa Ramadhan) karena melihat hilal (1 Syawwal), apabila terhalangi awan sehingga tidak dapat melihat hilal maka sempurnakanlah bilangan Sya’ban 30 hari.” H. R. Bukhari – Muslim.
“Maka berdasarkan keterangan di atas, para ahli Hisab (hitung) mencoba menghitung peredaran matahari, bulan dan bumi yang beredar diorbitnya berdasarkan hitungan,” terangnya.
Menurut hitungan Hamim Azizy, lokasi di Jakarta, adapun 1 Muharram tahun 1437 H Ijtima’ hari selasa (Kliwon) tanggal 13 Oktober 2015 M Jam 07:06 menit 13.45 detik Wib.
Matahari terbenam Jam 17:46 menit 27.95 detik Wib Hilal terbenam jam 18:03 menit 32.86 detik Wib Tinggi Hilal 3 derajat, 56 menit, 2.60 detik Posisi Hilal 0 derajat, 43 menit, 15,93 detik utara matahari.
Keadaan Hilal Telentang
“Berdasarkan hitungan tersebut, tinggi Hilal memenuhi kriteria imkanurrukyat, dengan demikian hilal dimungkinkan dapat dilihat, maka bulan Dzulhijjah 29 hari (Imkan). Dengan demikian 1 Muharram jatuh pada hari rabu legi tangga 14 Oktober 2015,” jelas Hamim.
(rilis/mrl)