LANGKAT – Ketua Pimpinan Cabang Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PC Himmah) Kabupaten Langkat, Andika Perdana “merasa geli” dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Ketua Himmah Jakarta Timur (Jaktim), Sahril Hasibuan, terkait dengan Aksi Tarik Mandat PP Himmah yang diwacanakan PW Himmah Aceh.
Menurutnya, logika yang digunakan Ketua Himmah Jakarta Timur “jungkir balik”.
“Belajar lagi deh berorganisasi!” tegas Andika sambil mengajukan beberapa sanggahan.
Pertama, apa dasarnya membekukan PW Himmah Aceh hanya karena mereka membangun wacana kritik yang sama sekali tidak bertentangan dengan konstitusi Himmah?. Himmah ini organisasi kader, prinsipnya buttom-up, bukan perusahaan yang menggunakan prinsip top-down sehingga semaunya bisa membekukan pengurus di bawahnya.
Kedua, dia (Sahril Hasibuan) bicara soal Rakernas yang diselenggarakan Nopember 2014 lalu sebagai dasar perpanjangan kepemimpinan Aminullah. “Saya tahu persis Rakernas itu, saya hadir di sana, itu cacat hukum!”, pungkas Andika. “Mana ada rakernas diselenggarakan di akhir periode, bahkan periodenya pun sudah habis!,” tambahnya.
Andika juga membeberkan bahwa PW Himmah Aceh juga tidak diundang dalam Rakernas yang justru hanya diisi oleh peserta dari PW Himmah Sumut dan cabang-cabang di Sumatera Utara. “Apa itu yang dimaksud Rakernas?,” tanya Andika.
Andika sangat menyayangkan pernyataan yang dikeluarkan Sahril tersebut, kesannya PC Himmah Jaktim tidak paham berorganisasi. Menurutnya, setiap pemimpin itu harus siap dikritik, apa yang dilakukan ketua Himmah Jaktim seolah-olah mengesankan bahwa pernyataannya itu sebuah pesanan dari PP Himmah karena mereka tidak siap dikritik.
(rilis/esbeem)