MEDAN – Pelaksanaan muktamar Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP Himmah) yang belum jelas waktunya,
menimbulkan banyak polemik di internal Himmah.
Mulai dari ATM (Aksi tarik Mandat) PP HIMMAH hingga pembekuan SK PW Aceh. Hal ini pun membuat kader Himmah yang ada di UMN Al Washliyah merasa geli.
“Kalau memang PW Himmah Aceh ingin membuat gerakan ATM PP Himmah bisa berakibat SK PW HimmahH Aceh beku. logika konyolnya itu berarti kalau PP Himmah membuat gerakan ATM Jokowi-JK bisa dibekukan KTP-nya.
Nah dari kejadian ini,tampaknya banyak kader yang tak paham berorganisasi termasuk PP Himmah yang tidak berperan sama sekali menjalankan roda organisasi terbukti dengan rakernas diselenggarakan di masa jabatan sudah habis, kedua terjadi distorsi identitas kader, pemahaman sibghoh, wijhah atau arah perjuangan organisasi dan AD ART sehingga organisasi ini terkesan terlihat organisasi abal abal.
Ketiga, kader Himmah lebih banyak main di jalan jalan berkoar-koar dari pada di kampus. Melihat hal tersebut kader Himmah Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah pun merasa gerah. sebagai kader yang masih cinta dan peduli terhadap Himmah, kami kader Himmah UMN Al Washliyah mendesak PP Himmah agar segera melaksanakan muktamar agar tidak menimbulkan konflik yang horizontal di tubuh HIMMAH.
Ini kata Eka Armada Danu Saptala, Wakil Ketua Pimpinan Cabang Himmah Medan.
(rilis/esbeem)